Sempat Ragu, Kini Bill Gates Terkagum-Kagum dengan Kemajuan ChatGPT
Bill Gates, seorang miliarder, mengungkapkan keterkejutannya terhadap kemajuan ChatGPT, mesin AI buatan OpenAI, meskipun awalnya ia merasa skeptis terhadap teknologi tersebut.--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Dalam suatu wawancara yang menarik dengan CEO OpenAI, Sam Altman, salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, mengungkapkan keterkejutannya terhadap perkembangan ChatGPT, mesin kecerdasan buatan yang menjadi bagian integral dari proyek OpenAI. Pada episode podcast 'Unconfuse Me with Bill Gates', Gates mengakui awalnya meragukan kemampuan ChatGPT, namun terkesan dengan hasil yang dicapainya.
"Saya tidak menyangka ChatGPT menjadi begitu bagus," ungkap Gates, mencerminkan pandangannya yang awalnya skeptis terhadap kemajuan teknologi ini.
Menurut Gates, salah satu hal yang paling mencengangkan baginya adalah kemampuan ChatGPT untuk memilih kata-kata yang akan dihasilkannya. Altman, menjelaskan bahwa cara kerja ChatGPT mirip dengan otak manusia, di mana seringkali kita tidak mengetahui keputusan yang diambil oleh masing-masing neuron.
Dalam percakapan selama 30 menit, Gates dan Altman mengulas tentang masa depan kecerdasan buatan, dengan fokus pada perdebatan mengenai regulasi yang semakin memanas di seluruh dunia. Altman, yang sebelumnya telah menekankan perlunya regulasi dalam pengembangan kecerdasan buatan, mendapat dorongan dari Gates untuk lebih proaktif dalam menjalankan tindakan yang diperlukan.
"Saya pikir kita mulai memikirkan hal tersebut," ujar Altman, sambil memberi pendapat bahwa kemungkinan diperlukan regulasi untuk beberapa sistem kecerdasan buatan yang memiliki dampak paling besar di dunia.
BACA JUGA:Baterai China Bertenaga Nuklir, Miniaturisasi Energi Atom untuk Masa Depan Tanpa Batas
Altman melihat ke depan dengan memprediksi bahwa teknologi ini akan mengalami perkembangan pesat, mencapai kekuatan komputasi hingga 100.000 atau satu juta kali lipat dari GPT-4.
"Jika kita benar, dan teknologi ini berjalan sejauh yang kita pikirkan, maka hal ini akan berdampak pada masyarakat, keseimbangan kekuatan geopolitik, dan banyak hal lainnya," ujar Altman.
Altman memberikan contoh bahwa regulasi AI bisa mengikuti pola yang ada pada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam mengatur senjata nuklir, di mana regulator dapat melakukan inspeksi terhadap model AI sebagaimana IAEA melakukan inspeksi terhadap senjata nuklir.
BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Laptop, Hindari Tindakan yang Dapat Merusak
ChatGPT pertama kali diluncurkan pada 30 November 2022, dan sejak saat itu, AI ini telah menciptakan dampak yang signifikan di dunia. Dikenal sebagai fenomena budaya, ChatGPT memicu perbincangan tentang peran AI dalam seni, hiburan, bisnis, karier, berita, dan politik.
Berkat keberadaannya, situs web openai.com, terutama subdomain ChatGPT, telah menjadi salah satu yang paling banyak dikunjungi di dunia. Meskipun DALL-E, produk sebelumnya dari OpenAI, menciptakan sensasi sendiri, ChatGPT berhasil menarik perhatian dengan 11,8 juta kunjungan pada laman labs.openai.com.(*)
Sumber: