Kolaborasi Global dalam Penanganan Krisis Air: Sorotan Puan Maharani di Parlemen World Water Forum Ke-10
Puan Maharani Ketua DPR RI/(instagram/@ketua_dprri)--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Dalam sebuah era di mana krisis air semakin menjadi ancaman nyata bagi kehidupan manusia, perhatian terhadap isu ini perlu diperkuat.
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti urgensi kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam menangani permasalahan air global.
Dalam sebuah pertemuan parlemen yang diadakan sebagai bagian dari World Water Forum Ke-10, beliau menegaskan pentingnya langkah strategis untuk memastikan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan air bagi semua.
BACA JUGA:Keraton Kadriah: Memikatnya Keindahan dan Kekayaan Sejarah Pontianak, Kalimantan Barat
Puan Maharani menekankan bahwa isu air bukanlah hanya tanggung jawab lokal semata. Langkah-langkah konkret perlu diambil tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga melalui kerja sama internasional yang kuat.
Perubahan iklim yang semakin tidak terkendali telah mengakibatkan berbagai bencana alam seperti kekeringan, banjir, dan gelombang panas yang mempengaruhi sumber daya air di seluruh dunia.
Hal ini membutuhkan tanggapan global yang serius dan koordinasi yang erat antar negara untuk mengatasi tantangan ini.
BACA JUGA:Mengulas Detail Spark 20C: Smartphone Entry Level Terbaik dengan Kamera Tajam dan Baterai Awet
Sebagai wakil rakyat, Puan Maharani juga menyoroti pentingnya komitmen politik dalam melindungi sumber daya air sebagai aset bersama.
Parlemen memiliki peran krusial dalam menguatkan regulasi dan kebijakan yang melindungi ketersediaan air bersih serta menjadikannya sebagai sumber kesejahteraan bagi semua.
Dengan meningkatkan kesadaran akan urgensi isu air, diharapkan para pemimpin dunia akan lebih memprioritaskan upaya untuk mengatasi krisis air.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menempatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi sebagai prioritas utama.
Namun, capaian terhadap SDGs-6 ini masih jauh dari memuaskan, perlunya kemajuan yang signifikan dalam hal akses terhadap air bersih dan sanitasi layak menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Sumber: