Ancaman Bunuh Diri Gara-gara Mental Health, Gen Z Ingin Adanya Layanan Konsultasi Online

Gantung diri salah satu jalan pintas bagi keputusaan --
Pada 2021, sekelompok relawan di Bali berinisiatif menggagas saluran pencegahan bunuh diri karena menyadari ada banyak orang yang membutuhkan bantuan. Apalagi kala itu adalah masa pandemi.
Awalnya mereka hanya menyediakan dua ponsel. Suatu waktu, informasi soal layanan bernama Love Inside Suicide Awareness (LISA) itu viral di media sosial.
“Yang menghubungi kami sampai 10.000 orang dalam satu hari, sampai ponselnya hang. Operator kami kewalahan, smartphone-nya sampai tidak bisa digunakan. Akhirnya layanan dihentikan sementara,” kata Ani Yulinda kepada BBC News Indonesia.
Menurut Ani, layanan itu sebenarnya ditujukan untuk masyarakat di Bali. Tetapi ternyata banyak pula yang mengakses dari berbagai daerah lain di Indonesia.
Pada titik itu, Ani mengatakan mereka menyadari banyak yang membutuhkan saluran pencegahan bunuh diri.
“Di luar sana kebutuhannya sangat tinggi, apalagi masalah kesehatan mental itu masih menjadi stigma. Apalagi bagi teman-teman yang masih kesulitan dan merasa kemana harus minta bantuan?” ujar Ani.
“Kalau mau ke profesional, salah satu kendalanya adalah keterbatasan dana. Jadi mereka paling tidak perlu layanan yang ada pada saat mereka mengalami krisis, mereka tahu harus ke mana.”
Layanan itu kemudian baru dibuka kembali pada Juni 2023 dengan nama BISA Helpline. Mereka kini memiliki 43 relawan operator yang dilatih untuk menghadapi orang-orang yang mengalami krisis.
Sumber: disway kalbar