Karnaval Air Pontianak 2025 Jadi Momentum Refleksi HUT ke-254 Kota Khatulistiwa

Karnaval Air menjadi tradisi menyambut Hari Jadi Pontianak untuk mengenang asal muasal berdirinya Pontianak-Kominfo/Prokopim Pontianak -dokumen istimewa
“Semoga Pontianak senantiasa sejahtera dalam semangat toleransi dan kebersamaan. Selamat ulang tahun, Pontianak tercinta. Teruslah bersinar,” imbuhnya.
Sultan Pontianak Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie, mengajak masyarakat untuk meneladani semangat persaudaraan dan keadilan yang diwariskan pendiri Pontianak, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Ia menegaskan bahwa karnaval air menjadi momentum refleksi sejarah dan jati diri kota.
“Pontianak didirikan dengan semangat persaudaraan dan keadilan. Dari muara Sungai Kapuas inilah lahir kota yang menjadi titik nol khatulistiwa, tempat manusia belajar menegakkan keadilan di atas perbedaan,” tuturnya.
BACA JUGA:Masjid Jami’ Pontianak: Jejak Sejarah dan Warisan Spiritual Kota Khatulistiwa
Sultan menggambarkan Pontianak sebagai “kota air” yang penuh makna filosofis. Ia menuturkan, air menjadi cerminan karakter masyarakat Pontianak, lembut dalam tutur, namun kuat dalam tekad menjaga nilai dan tradisi.
“Air itu tenang tapi mengalir, lembut tapi mampu membelah batu,” katanya.
Menurutnya, semangat Melayu harus terus dijaga tanpa menutup diri dari kemajuan zaman.
BACA JUGA:Museum Negeri Kalbar di Pontianak, Pusat Pelestarian Sejarah dan Budaya Kalimantan Barat
“Kita harus menjaga kearifan Melayu, tetapi tetap terbuka terhadap perkembangan dunia. Menghormati tradisi, namun berani melangkah maju,” pesannya.
Ia menilai Festival Karnaval Air yang digelar tahun ini menjadi simbol nyata persatuan. Sultan berharap semangat hari jadi ke-254 ini menjadi energi baru bagi masyarakat untuk terus membangun Pontianak yang berbudaya, beriman, dan berdaya.
“Dari hulu hingga muara, dari tradisi hingga modernitas, kita semua satu dalam arus yang sama, arus cinta kepada Pontianak dan tanah air,” pungkasnya.
Sumber: