Dugaan Pungli dan Intimidasi Warnai Citra Polsek Pontianak Barat

Ilustrasi gambar-Pontianak Disway-dokumen istimewa
"Udah nda heran sih 2021 pernah hilang motor dalam rumah, lapor ke situ nda di gubris ternyata inii tohh," tulisnya.
Hal senada disampaikan oleh akun @deafn__ yang menyebutkan bahwa laporannya sejak 2023 hingga kini tak ada kabar.
"Kan same lah kite lapor dari tahun 2023 jejak sampe sekarang senyap jak laporan tu, dapat sakit kepala + hikmah nye," ungkapnya.
Ia juga mengaku frustrasi karena proses pelaporan yang dianggap berbelit-belit dan melelahkan.
"Motor aku hilang tahun 2023, lapor ke polsek dak di urus sampe bekapok nunggu jawaban dan tindakan polsek, motor nye dak dapat, leteh plus pening nye dapat karne bolak balek polsek, emang betol si kalau dak beduet tu lama, bukan lama agik malah senyap laporan kite," tambahnya.
Sementara akun @lylie_anggara menyebut bahwa hal semacam ini bukanlah hal baru.
BACA JUGA:Terbukti Pungli DAK, Mantan Sekdis Pendidikan di Ketapang Divonis 5 Tahun Penjara
"Bukan rahasia umum Iagi ini mah," tulisnya, mengisyaratkan bahwa masyarakat telah lama menyimpan kekecewaan yang sama.
Kasus ini mencuat di tengah sorotan publik terhadap dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum Polsek Pontianak Barat terhadap seorang seniman nasional yang akrab disapa Andre. Dalam pemberitaan sebelumnya oleh Pontianak Disway, Andre menyatakan menjadi korban pemerasan dan intimidasi saat melakukan transaksi jual beli mobil dengan seseorang bernama Junaidi atau Juned.
"Belum sempat kenalan, tapi dia ngaku polisi aparat. Yang saya sesalkan itu kenapa polisi mau mendampingi orang yang memeras saya, jelas-jelas dia yang meminta tambahan nominal yang tidak sepakati," ujar Andre.
Sumber: