Backlink
Rentcar MaC

Perwakilan SDN 25 Bonti Klarifikasi Video Viral, Masalah Fasilitas Sekolah Temukan Solusi

Perwakilan SDN 25 Bonti Klarifikasi Video Viral, Masalah Fasilitas Sekolah Temukan Solusi

Klarifikasi perwakilan sekolah mengenai kondisi fasilitas belajar di SDN 25 Bonti, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau-Pontianak Disway-dokumen istimewa

PONTIANAKINFO.COM, SANGGAU – Polemik mengenai kondisi fasilitas belajar di SDN 25 Bonti, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, yang sebelumnya sempat viral di media sosial, akhirnya menemukan titik terang. Melalui video klarifikasi yang beredar luas, perwakilan pihak sekolah dan Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Bonti menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan bahwa permasalahan tersebut telah dibicarakan bersama dan diselesaikan dengan kesepakatan.

Sebelumnya, unggahan dari akun media sosial lokal “Sanggau Informasi” mengungkap kondisi memprihatinkan di SDN 25 Bonti. Dalam video tersebut, terlihat guru dan wali murid bergotong royong memperbaiki meja dan kursi secara swadaya. Banyak fasilitas sekolah seperti ruang kelas, lantai, serta ruang guru tampak rusak parah dan tak layak pakai.

Namun kini, pihak sekolah menyatakan bahwa video yang viral tersebut diunggah atas inisiatif pribadi, tanpa melibatkan pihak sekolah secara institusional. Hal ini disampaikan langsung oleh seorang perwakilan dari SDN 25 Bonti dalam video klarifikasi.

BACA JUGA:Proposal Bantuan Tak Kunjung Direspons, SDN 25 Bonti di Sanggau Krisis Fasilitas

"Kepada seluruh pihak yang terganggu dengan adanya berita yang beredar, terutama kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sanggau, saya meminta maaf dengan setulus hati mengenai berita yang beredar tersebut," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pengunggahan video tersebut tidak didasari motif tertentu, dan dilakukan secara pribadi karena rasa peduli terhadap kondisi sekolah tempat ia pernah mengabdi.

"Saya selaku orang yang mengirimkan video tersebut atas inisiatif dari saya pribadi, tanpa melibatkan pihak mana pun," tegasnya.

BACA JUGA:Gubernur dan Wali Kota Tinjau Calon Siswa Sekolah Rakyat di Sungai Beliung

Terkait dengan informasi adanya pengajuan proposal yang disinggung dalam video viral tersebut, ia pun memberikan klarifikasi.

"Mengenai proposal yang saya cantumkan disitu sebenarnya ketika saya pernah menjadi salah satu bagian dari sekolah itu saya pernah mendengar dan melihat bahwa pernah mengirimkan beberapa proposal, namun proposal itu bukan ke dinas, tapi untuk kebutuhan di desa, kami mengajukannya ke desa," katanya.

Proposal yang dimaksud pun diajukan pada masa kepemimpinan kepala sekolah dan kepala desa terdahulu, bukan pada periode sekarang.

BACA JUGA:Kepsek se-Kubu Raya Deklarasi Gerakan Zero Bullying di Sekolah

"Proposal itu diajukan ketika Kepala Sekolah kami yang sebelumnya dan Kepala Desanya itupun sebelum Kepala Desa yang sekarang," tambahnya.

Di akhir pernyataan, ia kembali menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas tersebarnya informasi tersebut.

Sumber: