Backlink
Rentcar MaC

BMKG Rilis Potensi Karhutla di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 12-18 Juni 2025

BMKG Rilis Potensi Karhutla di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 12-18 Juni 2025

Rilisan BMKG Kalbar potensi karhutla seminggu ke depan-bmkg_kalbar-Instagram

PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peta potensi kemudahan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) untuk periode Kamis, 12 Juni hingga Rabu, 18 Juni 2025. Berdasarkan peta tersebut, Kalbar diprediksi mengalami fluktuasi potensi karhutla selama satu minggu ke depan, dengan puncak kerawanan terjadi pada 13 dan 15 Juni 2025.

Pada 12 dan 13 Juni 2025, sebagian besar wilayah Kalbar, termasuk Kabupaten Ketapang, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu berada dalam kategori very high hingga extreme (merah tua dan merah), menandakan risiko sangat tinggi hingga sangat mudah terjadi karhutla. Kondisi ini berpotensi meningkatkan jumlah titik panas atau hotspot, sehingga masyarakat dan pihak terkait diminta meningkatkan kewaspadaan.

Namun, potensi tersebut menurun drastis pada 14 hingga 18 Juni 2025. Seluruh wilayah Kalbar mulai didominasi warna biru (kategori aman) dan hijau (kategori rendah), menandakan potensi karhutla yang menurun secara signifikan. Hanya beberapa daerah di bagian utara dan pesisir barat yang masih menunjukkan potensi sedang hingga tinggi, seperti sebagian wilayah Kabupaten Sambas dan Singkawang.

BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Karhutla di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 27 Maret - 2 April 2025

BMKG mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan, terutama pada 12, 13, dan 15 Juni 2025, mengingat kondisi cuaca kering yang mendominasi wilayah. Pemerintah daerah juga diminta untuk meningkatkan patroli dan mitigasi dini guna mencegah meluasnya karhutla.

Peta ini diproduksi oleh Public Weather Services BMKG dan diproses pada 11 Juni 2025. Data ini menjadi acuan penting bagi BNPB, BPBD, dan pemerintah daerah dalam melakukan pengendalian karhutla di Kalbar.

Sumber: