Backlink
Rentcar MaC

BMKG Rilis Potensi Karhutla di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 24-30 Maret 2025

BMKG Rilis Potensi Karhutla di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 24-30 Maret 2025

Rilisan BMKG potensi terjadinya karhutla di Kalimantan Barat seminggu ke depan-bmkg_kalbar-Instagram

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat. Berdasarkan data terbaru, potensi karhutla meningkat signifikan mulai 26 hingga 29 Maret 2025, dengan beberapa wilayah berada dalam kategori sangat mudah terbakar.

Dalam unggahan Insta Story resminya, BMKG Kalbar menyatakan, "Ada panas bedengkang beberapa hari lagi," menandakan kondisi cuaca ekstrem yang dapat mempercepat kekeringan lahan serta meningkatkan risiko kebakaran.

BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 24-30 Maret 2025

Peta Risiko Karhutla di Kalimantan Barat

Berdasarkan peta prakiraan BMKG, kondisi Kalimantan Barat pada 24-25 Maret 2025 masih didominasi warna biru (aman), dengan beberapa wilayah menunjukkan kategori moderat hingga tidak mudah terbakar. Namun, mulai 26 Maret, potensi karhutla meningkat drastis, terutama di wilayah barat dan selatan.

Pada 27 dan 28 Maret, sebagian besar Kalbar, termasuk Kabupaten Ketapang, Kayong Utara, dan Kubu Raya, masuk dalam kategori sangat mudah terbakar (warna merah). Kondisi ini mengindikasikan risiko tinggi kebakaran lahan yang dapat meluas dengan cepat.

Pada 30 Maret, kondisi diperkirakan mulai membaik dengan wilayah yang sebelumnya merah kembali ke kategori moderat dan aman.

BACA JUGA:BMKG Kalbar Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 24-26 Maret 2025

BMKG dan Pemerintah Daerah Imbau Masyarakat Waspada

BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam aktivitas yang melibatkan api, seperti pembakaran lahan dan sampah, terutama di wilayah yang rentan terhadap kebakaran.

Pemerintah daerah juga diminta meningkatkan patroli dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan kebakaran yang lebih besar. Pemantauan titik panas (hotspot) akan terus dilakukan guna mencegah penyebaran api yang tidak terkendali.

Meskipun awal dan akhir Maret menunjukkan kondisi lebih aman, periode 26-29 Maret diperkirakan menjadi puncak risiko karhutla di Kalimantan Barat. BMKG menegaskan agar masyarakat tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran.

Sumber: