Mengenal Kota Pontianak: Jejak Sejarah dan Pesona Budayanya
Bundaran Bambu Runcing, ikon khas pontianak-Erwin Irvandi Putra-Pinterest
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pontianak, sebuah kota yang terletak di pesisir barat Kalimantan, merupakan salah satu destinasi yang kaya akan sejarah dan keberagaman budaya. Dikenal sebagai "Kota Khatulistiwa", Pontianak memiliki letak geografis yang strategis tepat di garis khatulistiwa bumi.
Sejarah panjang kota ini bermula dari masa penjajahan Belanda di Indonesia. Awalnya, Pontianak didirikan sebagai pusat perdagangan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada tahun 1771. Kota ini menjadi penting dalam sejarah perdagangan rempah-rempah dan menjadi salah satu pusat administratif di wilayah Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Bukan Dipa Nusantara Aidit, Dipa yang ini Lebih Inspiratif dan Idealis
Selain memiliki warisan sejarah yang kaya, Pontianak juga dikenal dengan keindahan alamnya yang memesona. Sungai Kapuas yang melintasi kota ini menjadi jalur transportasi utama dan menyuguhkan pemandangan yang memukau. Wisatawan juga dapat menikmati keindahan hutan tropis dan kekayaan hayati yang melimpah di sekitar kota.
Tak hanya itu, keberagaman budaya juga menjadi daya tarik utama Pontianak. Kota ini menjadi rumah bagi berbagai suku dan etnis, seperti Melayu, Tionghoa, Dayak, dan banyak lagi. Perpaduan budaya ini tercermin dalam arsitektur kota, kuliner, dan tradisi lokal yang beragam.
BACA JUGA:Si Direktur Muda yang Siap 'Ngopi Gratis' dan Memimpin Revolusi Politik Pontianak!
Salah satu ikon kota yang tak terlupakan adalah Jembatan Kapuas. Jembatan yang menjadi simbol persatuan antara Sungai Landak dan Sungai Kapuas ini menjadi spot favorit untuk menikmati senja yang memukau sambil menikmati semilir angin sepoi-sepoi.
Dengan segala pesonanya, Pontianak terus menjadi tujuan yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Melalui upaya pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, Kota Pontianak terus menjaga warisan sejarahnya sambil memperkenalkan keindahan dan keunikan budayanya kepada dunia.
Sumber: disway kalbar