Pertempuran Sengit Israel dan Hizbullah di Perbatasan Israel-Lebanon Berakhir Tragis dengan Empat Korban Jiwa
Pasukan Israel berada di sekitar kendaraan artileri self-propelled di sekitar Kiryat Shmona, dekat perbatasan Israel-Lebanon, pada hari Kamis (6/7/2023).--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pada Senin (4/3), serangan udara dari Israel di Lebanon selatan menyebabkan tewasnya tiga paramedis dari Hizbullah, seperti dilaporkan oleh media pemerintah Lebanon.
BACA JUGA:Hizbullah Lebanon Melancarkan Serangan Balasan ke Pangkalan Militer Israel
Kejadian tersebut terjadi beberapa jam setelah serangan rudal yang diduga dilakukan oleh Hizbullah menewaskan setidaknya satu pekerja asing di Israel utara.
Situasi tersebut berlangsung ketika utusan khusus AS, Amos Hochstein, tiba di Beirut untuk bertemu dengan para pejabat Lebanon.
Hochstein meminta kedua belah pihak untuk menahan diri di sepanjang wilayah perbatasan Israel dan Lebanon, terutama karena perang di Gaza menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih meluas di Timur Tengah.
BACA JUGA:Indonesia Dukung Fatwa Hukum Mahkamah Internasional Atas Pendudukan Ilegal Israel di Palestina
Meskipun gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza mungkin tercapai, Hochstein menegaskan bahwa permusuhan di perbatasan Israel-Lebanon tidak akan berhenti begitu saja.
Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam pertempuran lintas perbatasan selama perang di Gaza, dengan Hizbullah sebagai sekutu Hamas.
Hochstein menekankan bahwa eskalasi kekerasan tidak menguntungkan siapa pun, dan tidak ada ruang untuk perang terbatas.
BACA JUGA:Israel Tolak Damai, Siap Hantam Kota Pengungsian Rafah
Wakil Ketua Hizbullah, Naim Kassem, mengulangi komitmen kelompok militan tersebut untuk menghentikan serangan terhadap Israel setelah perang di Gaza berakhir.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa Israel tidak akan berhenti bertindak terhadap Hizbullah meskipun gencatan senjata di Gaza berhasil dicapai.
Kunjungan Hochstein ke Beirut dianggap sebagai kemajuan dalam upaya mediasi di Kairo untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
BACA JUGA:Ribuan Warga Israel Berunjuk Rasa Menyuarakan Ketidakpuasan terhadap Pemerintahan Netanyahu
Sumber: