Memiliki Makna yang Mendalam, Logo HUT Ke-253 Pontianak Resmi Diluncurkan Saat Peringatan Pesona Kulminasi

Minggu 22-09-2024,10:51 WIB
Reporter : Siti Abnur Kamala
Editor : Muhammad Zibi Alifiqri, S. Pd

PONTIANAINFO.DISWAY.ID, PONTIANAK -  Sabtu, 21 September 2024 kemarin selain menjadi hari peringatan Pesona Kulminasi Matahari 2024 yang diselenggarakan di Tugu Khatulistiwa, Pontianak Utara bertepatan juga menjadi hari peluncuran Logo Hari Jadi ke-253 Kota PontianakLogo yang dibuat oleh Ageng Wicaksono, yang keluar menjadi pemenang desain terbaik sayembara Merancang Dua Lima Tiga yang diinisiasi oleh Disporapar Pontianak dan Pontinesia. 

 

Karya Ageng berhasil menyingkirkan 122 karya dari peserta lain se Indonesia. Proses kurasi berlangsung dengan melibatkan tiga orang dewan kurator, yakni Theofilus Irwan, Jasmine Andini, dan Prasetyo Panji A. 

 

Ani Sofian selaku (Pj) Wali Kota Pontianak mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh peserta. Tak hanya itu, ia menyatakan sayembara tersebut menjadi salah satu bentuk ruang partisipasi bagi warga untuk merayakan hari jadi kota. Adapun karya dari pemenang menurutnya berhasil merepresentasikan dan menegaskan tentang tema tahun ini yaitu, Pontianak Unggul Berkelanjutan.

 

"Karya Ageng Wicaksono ini akan jadi identitas visual hari jadi ke-253 Pontianak," ujar Ani.

 

BACA JUGA:Hampir di Eksekusi Pengadilan Negeri Pontianak, Tergugat Kosongkan Rumah Secara Sukarela

 

Ageng Wicaksono yang merupakan Desainer Logo Hari Jadi ke-253 Pontianak juga menjelaskan secara rinci tentang makna dan filosofi logo hasil karyanya. Desain logo Hari Jadi ke-253 Pontianak yang berbentuk satu tarikan garis, dengan mengedepankan kesan dinamis, juga menghadirkan sifat air yang luwes. 

 

“Ini menggambarkan bentuk dari sungai Kapuas yang menyatukan wilayah Pontianak,” tuturnya.

 

Bentuk garis yang meliuk tanpa putus merepresentasikan proses yang terus berlanjut, sesuai dengan tema Hari Jadi Pontianak tahun ini yaitu “Unggul Berkelanjutan”. Kemudian, bentuk titik sebelum angka dua, menjadi simbol titik awal dan juga titik 0 yang menandakan garis Khatulistiwa, garis lintang di titik koordinat 0 derajat.

 

“Sedangkan untuk bentuk simplikasi dari ujung panah merepresentasikan tanda panah yang ada di tugu Khatulistiwa, dan juga melambangkan pergerakan ke arah yang lebih baik (arah kanan) dari satu titik ke titik lainnya,” papar Ageng.

 

BACA JUGA:Resah Akibat Tali Layangan, Ani Sofian Pastikan Satpol PP Lakukan Penertiban Tiap Harinya

 

Di sisi pewarnaan, logo yang didesain oleh Ageng didominasi oleh warna hijau yang menggambarkan tentang pertumbuhan dan keberlanjutan. Sedang untuk warna kuning, melambangkan nilai kedaulatan serta identitas masyarakat Melayu Pontianak. Warna ini juga dipilih lantaran berkesan hangat, optimis dan semangat dalam mewujudkan perubahan.

 

“Warna merah pada dua sisinya, merepresentasikan identitas suku Dayak dan Tionghoa. Warna ini juga menandakan bahwa energi dan semangat Unggul Berkelanjutan harus terus dijaga dari awal hingga akhir,” tutupnya.

Kategori :