Rentcar MaC
Mau iklan?

Kebakaran Melanda Pasar Tradisional Melati, 8 Kios Hangus Terbakar

Kebakaran Melanda Pasar Tradisional Melati, 8 Kios Hangus Terbakar

Momen saat Pemadam Kebakaran Kenari berupaya menjinakan api di Pasar Melati.-@premanantasari_-Instagram

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID -  Kebakaran hebat terjadi di Pasar Tradisional Melati, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada Sabtu 23 November 2024 pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Insiden ini memicu kepanikan di tengah kesibukan pasar yang biasanya ramai, setelah salah satu kios mulai mengeluarkan asap tebal yang dengan cepat disusul kobaran api besar.

Para pedagang yang tengah beraktivitas mencoba memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Namun, kobaran api dengan cepat menjalar ke kios-kios lain, menghanguskan sejumlah bangunan di pasar tersebut. Menurut keterangan Arie, petugas Pemadam Kebakaran Sungai Raya, kebakaran diduga dipicu oleh ledakan kompor gas dari salah satu kios.

"Semua kios sedang beroperasi seperti biasa. Tiba-tiba terdengar suara ledakan yang berasal dari kompor di salah satu kios, yang kemudian memicu kobaran api besar," ungkap Arie saat ditemui di lokasi kejadian.

Proses penanganan kebakaran sempat terkendala karena padatnya aktivitas di area pintu masuk pasar. Namun, kerja sama dari para pedagang yang segera menyingkirkan barang dagangan dan membuka jalan memungkinkan mobil pemadam kebakaran untuk menjangkau lokasi lebih dekat.

"Awalnya kami hanya berencana parkir agak jauh karena sulit masuk. Beruntung para pedagang bersikap kooperatif, mereka menepikan barang dagangan untuk membuka jalan, sehingga mempermudah ruang gerak kami," tambah Arie.

 

BACA JUGA: Kebakaran Toko Sembako di Perdamaian, Belasan Pemadam Berjuang di Tengah Hujan

Tim pemadam kebakaran memanfaatkan air dari sungai terdekat untuk memadamkan api. Proses pemadaman berlangsung selama hampir satu jam hingga api berhasil dikendalikan sepenuhnya. Akibat kebakaran ini, delapan kios beserta isinya hangus terbakar dengan tingkat kerusakan yang diperkirakan mencapai 80 persen.

"Kerusakan sekitar 80 persen karena sebagian besar bangunan terbuat dari kayu dan banyak bahan mudah terbakar di dalamnya," jelas Arie.

Hingga kini, kerugian akibat kebakaran masih dalam proses pendataan. Pasca kejadian, pihak kepolisian langsung memasang garis polisi di sekitar lokasi untuk mempermudah proses investigasi sekaligus mencegah potensi pencurian barang-barang sisa yang belum terbakar.

Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya langkah-langkah pencegahan kebakaran di area pasar tradisional, termasuk pemeriksaan rutin terhadap instalasi listrik dan penggunaan peralatan yang aman. Masyarakat diharapkan dapat lebih waspada agar kejadian serupa tidak terulang.

Sumber: