MKK1 Pencak Silat Championship 2024 Tuai Kritikan, Panitia Tegaskan Komitmen Profesionalisme dan Keamanan
Pihak Wasit MKK1 (kiri ujung) Ketua Panitia (tengah kiri) Ketua Ipssi Harian (tengah kanan) dan Pelatih yang pesertanya mengalami cedera dalam Konferensi Pers pada Kamis, 14 November 2024-Pontianak Disway-Kamera
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Turnamen Pencak Silat Maha Dewi Karya Kreasi (MKK) 1, yang digelar pada 7-10 November 2024 di GOR Tabrani Ahmad, Pontianak, menuai berbagai tuduhan mengenai keamanan dan profesionalitas penyelenggaraan. Liliek Mailani selaku Ketua MKK memberikan pembelaan dan penjelasan atas kritik yang diarahkan pada turnamen tersebut.
Liliek menyatakan bahwa turnamen ini murni diinisiasi oleh event organization Maha Dewi Karya Kreasi (MKK) untuk memperingati Hari Pahlawan dan bukan oleh perguruan silat. Menurutnya, sebanyak 500 peserta dari berbagai perguruan silat, sekolah, dan pondok pesantren di Pontianak turut serta dalam turnamen ini, dengan kategori yang dipertandingkan meliputi seni tunggal, solo kreatif, dan laga.
“Kami menyiapkan total hadiah puluhan juta rupiah, dengan hadiah utama satu unit sepeda motor, serta trofi, medali, dan sertifikat yang ditandatangani CEO MKK, IPSI Kota Pontianak, dan KONI Kota Pontianak,” jelas Liliek dalam konferensi pers, Kamis 14 November 2024.
Menurutnya, kejuaraan ini terselenggara dengan dukungan berbagai pihak, termasuk IPSI, KONI, Disparpora Pontianak, dan Polsek Pontianak Barat.
Namun, kejuaraan ini diwarnai dengan beberapa tekanan, intimidasi, dan tuduhan yang mengarah pada pihak penyelenggara. Liliek menegaskan bahwa sejak awal hingga akhir pelaksanaan, banyak pihak yang mencoba mengganggu jalannya acara, bahkan menyebarkan berita bohong melalui berbagai media.
BACA JUGA:MKK1 Pencak Silat Championship 2024: Turnamen Bergengsi di Pontianak Sambut Hari Pahlawan
Tuduhan Keamanan dan Profesionalitas
Salah satu tuduhan yang dilontarkan adalah panitia dianggap tidak profesional dan kurang memperhatikan keamanan peserta. Sejumlah orang tua peserta mengklaim bahwa beberapa anak mengalami cedera serius, seperti lutut tergeser dan cedera tulang leher.
Ketua LBHI-PERS Rusman Haspian, salah satu pihak yang mengkritik, menyatakan akan menuntut panitia untuk mempertanggungjawabkan insiden yang terjadi dan bahkan berencana mengajukan sanksi kepada MKK.
Menanggapi hal ini, Liliek membantah tuduhan tersebut. Ia menjelaskan bahwa MKK telah memenuhi semua aspek legalitas, termasuk izin dan rekomendasi dari IPSI, KONI, Disparpora, serta pihak kepolisian.
“Kami memiliki izin dan rekomendasi dari instansi terkait. Wasit dan juri yang bertugas adalah orang-orang yang sudah berpengalaman dan memiliki sertifikasi dari IPSI, sehingga kredibilitas mereka tidak perlu diragukan,” tegas Liliek.
Dia juga menambahkan bahwa MKK memberikan asuransi BPJS bagi semua peserta dan menyediakan tim medis di lokasi pertandingan untuk penanganan cedera.
“Kami sigap memberikan pertolongan pertama, bahkan langsung membawa peserta ke rumah sakit jika diperlukan. Panitia juga menanggung seluruh biaya pengobatan bagi peserta yang cedera, sehingga tidak ada biaya tambahan yang dibebankan pada mereka,” katanya.
Sumber: