Pesparani ke-3 Mempawah : Ajang Lomba Hingga Wujudkan Persaudaraan dan Kedamaian di Tengah Keberagaman
Dalam sambutannya, Pj Bupati Mempawah, Ismail menuturkan Pesparani ke-3 menjadi momentum bagi umat, untuk bersama-sama meneguhkan komitmen dalam keberagaman dan mempererat jalinan persaudaraan, bertempat di Rumah Budaya Melayu Mempawah, pada Sabtu 9 Nove-Pontianak Info Disway -WA-Siradj Media Kemenag MpW
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, MEMPAWAH - Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) ke-3 tingkat Kabupaten MEMPAWAH resmi dibuka di Rumah Budaya Melayu MEMPAWAH pada hari Sabtu, pada Sabtu 9 November 2024.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tamu undangan penting, termasuk Pj. Bupati Mempawah, Ismail beserta istri, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Mempawah, Ikhwan Pohan beserta jajaran eselon IV, Forkopimda Mempawah, Forkopimcam se Kabupaten Mempawah, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Kalimantan Barat Samuel, Ketua LP3KD Kabupaten Mempawah Yustinus Darmo, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mempawah, serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dengan mengusung tajuk "Ungkapan Persaudaraan, Kegembiraan dan Kedamaian". Pesparani kali ini melibatkan 210 peserta yang datang dari berbagai cabang perlombaan, yakni Cerdas Cermat, Bertutur Kitab, Mazmur, dan Paduan Suara. Peserta tidak hanya berkompetisi dalam keterampilan mereka, tetapi juga memperlihatkan semangat persaudaraan dan kebersamaan dalam mempererat ikatan antarsesama umat.
Ketua Panitia Penyelenggara dari LP3KD, Merlina Kristianti, membuka acara dengan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya Pesparani tahun ini. Dalam sambutannya, Merlina mengatakan bahwa ajang Pesparani ini menjadi wadah yang mempertemukan 210 peserta dari berbagai cabang yang siap berlomba, namun lebih dari itu, mereka hadir untuk saling mempererat persaudaraan dan memuliakan nilai-nilai agama.
BACA JUGA:Puluhan Pengurus Ankol Kodim 1201 Mempawah Laksanakan Ziarah dan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan
Selanjutnya, Ketua LP3KD Kabupaten Mempawah, Yustinus Darmo, menyampaikan pesan agar para peserta dapat bersikap sportif. "Dalam setiap kompetisi pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Jangan berkecil hati jika belum memenangkan lomba tahun ini," ungkap Darmo. Ia pun berharap agar Pesparani di masa mendatang dapat lebih diperhatikan dan didukung oleh berbagai pihak demi kelestarian nilai-nilai budaya dan keagamaan.
Kepala Kemenag Mempawah, Ikhwan Pohan, juga turut memberikan sambutan yang menggarisbawahi pentingnya acara seperti Pesparani dalam menciptakan ruang yang harmonis dan toleran. Ia menyatakan bahwa tajuk tersebut, sangat sesuai dengan program prioritas Kementerian Agama, yaitu moderasi beragama.
“Pesparani ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, namun sebagai wadah bagi umat untuk belajar, mempererat persaudaraan, dan melestarikan budaya bangsa Indonesia. Moderasi beragama yang kita dukung haruslah mendorong saling menghargai dan toleransi antarsesama,” jelas Pohan.
Ketua LP3KD Provinsi Kalimantan Barat, Samuel, juga menekankan bahwa Pesparani bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi sarana untuk meningkatkan kualitas musik dan pemahaman umat dalam peribadatan. “Kegiatan ini diharapkan mampu membina umat agar semakin menghayati peribadatan dan mendalami makna iman mereka melalui musik,” ujarnya.
Dalam sambutan penutupnya, Pj. Bupati Mempawah, Ismail, memberikan apresiasi yang tinggi kepada LP3KD dan seluruh peserta yang terlibat. Ismail menyatakan bahwa LP3KD memiliki peran penting dalam pembinaan keagamaan, khususnya di Kabupaten Mempawah. “Dengan tema yang menekankan persaudaraan, kegembiraan, dan kedamaian, diharapkan Pesparani ini dapat menjadi dasar bagi terciptanya kedamaian dan ketenangan umat di Kabupaten Mempawah,” ujarnya.
Ismail juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kegiatan Pesparani agar dapat terus berlangsung dan berkembang. “Kegiatan ini bukan hanya ajang lomba, tetapi juga upaya mempertebal keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam keberagaman, kita harus menjaga kerukunan dan kebersamaan. Melalui agama, hidup kita menjadi lebih terarah,” tutup Ismail.
Pesparani ke-3 ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi bagi para peserta, tetapi juga menjadi momentum bagi umat untuk bersama-sama meneguhkan komitmen dalam keberagaman dan mempererat jalinan persaudaraan. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, serta dukungan dari Kementerian Agama menunjukkan sinergi yang kuat untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan di Kabupaten Mempawah.
Diharapkan, dengan terlaksananya Pesparani ini, masyarakat Kabupaten Mempawah semakin menghayati nilai-nilai kebersamaan dalam bingkai keberagaman agama dan budaya yang ada di Indonesia. Pesparani ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi upaya pelestarian nilai-nilai keagamaan yang mampu menumbuhkan kedamaian di tengah masyarakat.
Sumber: disway kalbar