Kembangkan Industri Lokal, Norsan-Krisantus Dorong Pengelolaan Kopi Liberika hingga Madu Hutan
Norsan-Krisantus saat melakukan pencabutan nomor undi paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kalbar-kpukalbarprov-Instagram
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan, yang dikenal dengan sebutan "SANTUN", membawa visi besar untuk mendorong perekonomian daerah yang berbasis potensi unggulan lokal, sekaligus mendukung perkembangan industri yang sejalan dengan kearifan lokal. Dalam setiap programnya, pasangan ini menegaskan pentingnya mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan serta mengoptimalkan potensi produk unggulan daerah.
Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan melihat bahwa Kalimantan Barat memiliki banyak komoditas unggulan yang belum dikelola dengan maksimal. Misalnya, produk seperti Kopi Liberika, madu hutan, arang kayu, dan karet, yang seharusnya bisa menjadi sumber perekonomian yang signifikan bagi daerah.
Pasangan ini menekankan bahwa produk-produk unggulan ini tidak hanya harus dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga diolah untuk meningkatkan nilai tambahnya. Dengan begitu, perekonomian daerah akan semakin kuat, berdaya saing, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
BACA JUGA: Ria Norsan Gelar Senam Bersama di Pemangkat, Ratusan Emak-emak Antusias Hadir
"Kita tidak hanya ingin menjadi daerah yang kaya akan sumber daya alam, tetapi juga ingin menjadi daerah yang pintar dalam mengelola dan mengolah potensi yang ada. Produk unggulan seperti Kopi Liberika dan madu hutan harus diolah secara kreatif dan inovatif agar nilai jualnya semakin tinggi. Ini akan mendukung perekonomian yang lebih kuat dan stabil," ujar Ria Norsan.
Salah satu yang menjadi perhatian serius pasangan ini adalah menjaga keseimbangan antara modernisasi industri dan kearifan lokal. Mereka menilai bahwa kearifan lokal bukan sekadar tradisi atau adat yang harus dilestarikan, tetapi juga mencakup praktik lingkungan, sistem pengetahuan, dan cara hidup yang diwariskan turun-temurun.
Salah satunya adalah praktik berladang yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kalimantan Barat.
Bagi pasangan SANTUN, menjaga kearifan lokal adalah langkah penting dalam mempertahankan identitas budaya dan warisan leluhur yang kaya. Krisantus Kurniawan menjelaskan bahwa setiap kebijakan pembangunan dan industri harus mempertimbangkan dampaknya terhadap kearifan lokal.
BACA JUGA:Dialog Bersama Warga Singkawang, Norsan Bakal Beri Modal UMKM Tanpa Bunga
“Kita ingin agar pengembangan ekonomi daerah tetap sejalan dengan nilai-nilai tradisional yang kita miliki. Ini penting, bukan hanya untuk menjaga identitas kita sebagai masyarakat, tetapi juga untuk memastikan bahwa pembangunan yang kita lakukan tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Pasangan SANTUN optimis bahwa dengan pengelolaan yang tepat, potensi daerah dapat diolah menjadi pundi-pundi ekonomi yang besar. Dengan tetap menghormati kearifan lokal, mereka percaya bahwa Kalimantan Barat dapat menjadi provinsi yang mandiri secara ekonomi, tanpa meninggalkan akar budayanya.
Melalui berbagai program yang mereka usung, pasangan Ria Norsan dan Krisantus Kurniawan yakin dapat membawa Kalimantan Barat ke arah yang lebih maju, tanpa melupakan jati diri dan kekayaan budaya lokal.
Sumber: