Rentcar MaC
Mau iklan?

Disandera Hampir 20 Bulan di Papua, Kapten Philip Mark Mehrtens Akhirnya Bebas

Disandera Hampir 20 Bulan di Papua, Kapten Philip Mark Mehrtens Akhirnya Bebas

Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens ketika tiba di Timika setelah dibebaskan dari tangan OPM.-JawaPost-Instagram

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) berhasil membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera selama hampir 20 bulan di Papua. Pembebasan ini diumumkan setelah proses yang melibatkan pendekatan persuasif, termasuk keterlibatan tokoh agama dan adat Papua, serta keluarga Egianus Kogoya, yang merupakan pemimpin kelompok penyandera.

Proses pembebasan ini menjadi sorotan publik, terutama mengingat waktu lama yang dihabiskan Philip dalam penyanderaan. Keberhasilannya kembali ke rumah diharapkan dapat memberi harapan baru bagi keluarga dan masyarakat Papua, serta mendorong upaya-upaya lebih lanjut untuk menciptakan perdamaian di wilayah yang masih dilanda ketegangan.

Philip, yang merupakan warga negara Selandia Baru, disandera saat mendaratkan pesawat Susi Air di Distrik Paro, Nduga, pada 7 September 2023. Selama masa penyanderaan, situasi di Papua terus berkembang dengan berbagai tantangan, termasuk konflik bersenjata antara TNI dan kelompok bersenjata.

Kepala Operasional Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhan, menjelaskan bahwa Philip dijemput menggunakan helikopter di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, pada Sabtu pagi. Dalam penyerahan tersebut, Egianus Kogoya meminta mantan Bupati Nduga, Edison Gwijangge, untuk menyampaikan kepada TNI-Polri agar menarik pasukan dari Papua.

BACA JUGA:Kupas Tuntas Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur yang Dilakukan Anggota DPRD Singkawang

“Setelah proposal pembebasan diajukan oleh markas pusat TPNPB, kami melihat peningkatan serangan dari TNI-Polri di Nduga. Ini membuat Egianus memutuskan untuk menyerahkan Philip demi mencegah serangan besar,” ungkap Bunyamin, dikutip dari tempo.com.

Sebelumnya, TPNPB telah melaporkan bahwa TNI-Polri melakukan mobilisasi pasukan dan serangan udara ke wilayah Nduga, yang dianggap sebagai markas milisi. Serangan ini dikhawatirkan dapat membahayakan nyawa Philip dan masyarakat sipil.

Namun, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhan menegaskan bahwa Satgas Damai Cartenz mengutamakan pendekatan soft approach dalam upaya pembebasan. Ia membantah tudingan mengenai pengerahan pasukan besar-besaran atau pengeboman.

Kedatangan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, disambut dengan penuh harapan oleh keluarganya. Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz, mengungkapkan bahwa istri dan anak Kapten Philip sedang dalam perjalanan dari Bali menuju Jakarta untuk menyambutnya.

BACA JUGA:Kronologi Pembunuhan dan Pemerkosaan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

"Istrinya dalam perjalanan ke Jakarta dari Bali, karena tinggalnya di Bali. Istri, anak, dan kakaknya Phill yang datang menyambut," kata Donal dikutip dari CNNIndonesia.com

Susi Air, maskapai yang dioperasikan oleh PT ASI Pujiastuti Aviation, merayakan keberhasilan ini dan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. 

“Proses ini panjang dan melelahkan, tetapi kerjasama solid antara TNI, Polri, dan tokoh masyarakat membuahkan hasil. Terima kasih atas dukungannya,” tulis Susi Pujiastuti di media sosial x

Sumber: