15 Warga Meninggal Akibat Banjir di Sidrap, Para Ahli Sindir Mitigasi Resiko dari Pemda
Banjir melanda Sulsel, Jumat kemarin --
Menurut informasi yang diterima dari BPBD Sulsel, sebanyak 43 individu telah kehilangan nyawa mereka karena dampak dari bencana alam selama tahun 2024 di wilayah Sulawesi Selatan.
Pada bulan April yang lalu, sekitar pertengahan bulan tersebut, sejumlah besar individu kehilangan nyawa mereka karena terjebak dalam bencana tanah longsor di daerah Tana Toraja. Selain itu, pada bulan Mei 2024, banjir melanda daerah Luwu dan Sidrap yang menyebabkan kejadian yang serupa.
Menurut Amson Padolo, Kepala BPBD Sulsel, semua elemen harus terlibat dalam upaya mitigasi. Dia menekankan bahwa mitigasi risiko tidak boleh hanya menjadi tanggung jawab BPBD saja, tapi juga harus melibatkan berbagai lembaga seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Balai Sungai.
Masalah ini sebenarnya bukanlah tanggung jawab dari BPBD, melainkan menjadi wewenang kementerian terkait, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ini harus diatasi oleh mereka. Ketika terjadi banjir, hal ini berkaitan dengan pengelolaan sungai. Amson Padolo menyatakan bahwa ketika berbicara tentang mitigasi, semua elemen terlibat.
Amson mengatakan bahwa mereka sudah mengajukan masalah mitigasi bencana ini kepada Menteri Koordinator PMK agar semua lembaga terkait dapat diaktifkan.
Sumber: disway kalbar