Iklan pemberitaan
Rentcar MaC

ICS Compute Hadirkan Agentic AI di Indonesia, Memungkinkan Entrepreneur Memiliki Karyawan & CEO AI Kelas Dunia

ICS Compute Hadirkan Agentic AI di Indonesia, Memungkinkan Entrepreneur Memiliki Karyawan & CEO AI Kelas Dunia

--

Dibuat untuk Indonesia dengan Keamanan dan Konteks Lokal

Adopsi Agentic AI membutuhkan kepercayaan mutlak, terutama terkait keamanan dan tata kelola data. ICS Compute membangun Redpumpkin.AI di atas fondasi yang kuat, dengan pemahaman mendalam akan kebutuhan pasar lokal:

  • Residensi Data: Platform ini menjamin data pelanggan tetap berada di Wilayah AWS Asia Pasifik (Jakarta), yang sangat penting untuk industri dengan regulasi ketat seperti perbankan dan BUMN.
  • Human-in-the-Loop (HITL): Output kritikal, seperti draf kontrak, memerlukan persetujuan manusia. Semua tindakan dan keputusan dicatat secara transparan untuk audit.
  • Konteks Lokal: Redpumpkin.AI dirancang untuk memahami konteks bisnis lokal, dengan bahasa Indonesia sebagai default interaksi dan pemahaman terhadap standar dokumen hukum yang umum digunakan di Indonesia.
  • Konfigurasi Tanpa Kode (Low-Code): Perusahaan dapat menyusun alur kerja otomatisasi mereka sendiri tanpa perlu coding, membuat teknologi ini bisa diakses oleh bisnis dari berbagai skala, mulai dari karyawan hingga CEO AI.
  • Multi-Agent Collaboration: HR Agent bisa bekerja sama dengan Legal Agent (Contoh: kontrak kerja → HR buat draft → Legal review → kembali ke HR untuk finalisasi). 

Proposisi Nilai untuk Bisnis di Indonesia

Redpumpkin.AI dirancang untuk memberikan dua manfaat utama yang dapat dirasakan langsung oleh setiap bisnis di Indonesia, tanpa memandang skala. Pertama, efisiensi waktu yang masif. Tugas-tugas yang memakan waktu berjam-jam secara manual, seperti meninjau NDA atau menyaring ratusan CV, dapat diselesaikan hanya dalam hitungan menit atau jam. Hal ini juga memastikan kualitas yang konsisten dengan menghilangkan kesalahan manusia dalam proses pemeriksaan dokumen atau penyaringan kandidat, sehingga menghasilkan output yang lebih akurat dan dapat diandalkan.

Manfaat kedua, dan yang paling penting, adalah bahwa platform ini dapat diakses oleh semua skala bisnis. Melalui arsitektur low-code yang dapat dikonfigurasi sendiri, sebuah startup dapat menciptakan "Partner AI" yang membantu pengambilan keputusan strategis, sementara korporasi besar dapat menggunakan platform ini untuk mengelola alur kerja yang sangat rumit dengan bantuan "CEO AI" yang mumpuni. Dengan demikian, Redpumpkin.AI mengubah AI dari sekadar alat menjadi aset strategis yang memberikan keunggulan kompetitif bagi setiap perusahaan.  

Potensi Tanpa Batas Kolaborasi Manusia-AI 

Menurut CEO ICS Compute, Budhi Wibawa, investasi dalam Agentic AI telah bergeser statusnya: dari sekadar pilihan yang meningkatkan efisiensi, kini menjadi keharusan strategis yang menentukan kelangsungan dan daya saing bisnis di masa depan. Ia menambahkan, perusahaan harus mulai bertanya bukan lagi seberapa besar tim mereka, tetapi seberapa cerdas dan otonom alur kerja mereka.

“Kami berada di titik krusial. Perusahaan yang terus bergantung pada proses manual akan tertinggal. Di masa depan, pertanyaan strategisnya bukan lagi berapa banyak karyawan yang Anda miliki, tetapi berapa banyak Agentic AI yang dimiliki perusahaan Anda? Agentic AI adalah aset strategis yang akan mendefinisikan siapa yang akan bertahan dan berkembang,” ungkap Budhi Wibawa.

Agentic AI bukanlah tentang menggantikan manusia, melainkan tentang memberdayakan mereka. Teknologi ini adalah human augmentation yang mengambil alih pekerjaan repetitif dan membebaskan karyawan untuk fokus pada kreativitas, pemecahan masalah yang kompleks, dan interaksi yang bermakna. Ini memungkinkan para pemimpin dan tim untuk mengalokasikan waktu mereka pada tugas-tugas strategis dan bernilai tinggi.

Visi Budhi Wibawa sederhana: "Berhenti Menunggu, Mulai Bertindak." Redpumpkin.AI memberikan perusahaan kecepatan dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Kami mengajak para pemimpin bisnis di Indonesia untuk bergabung dalam revolusi ini dan membangun masa depan di mana setiap perusahaan dapat memiliki asisten otonom yang bekerja 24/7. 

Sumber: