BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 18–20 Agustus 2025

Rilisan BMKG Kalbar peringatan dini cuaca 3 hari kedepan di Kalimantan Barat-bmkg_kalbar-instagram
PONTIANAKINFO.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak kembali merilis peringatan dini cuaca untuk wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) selama tiga hari ke depan, mulai Senin, 18 Agustus hingga Rabu, 20 Agustus 2025. Berdasarkan data resmi BMKG, sejumlah kabupaten/kota di Kalbar diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi disertai petir dan angin kencang.
Senin, 18 Agustus 2025
BMKG memperingatkan adanya potensi hujan sedang hingga lebat di 10 wilayah, yakni Kabupaten Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Sintang. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi genangan maupun banjir di daerah rawan.
BACA JUGA:BMKG Kalbar Rilis Peringatan Dini Cuaca 17–19 Agustus 2025
Selasa, 19 Agustus 2025
Pada hari kedua, potensi hujan meluas ke sejumlah wilayah lainnya. BMKG mencatat 10 kabupaten/kota masuk kategori Waspada, yaitu Kabupaten Bengkayang, Ketapang, Kota Singkawang, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sekadau, Kapuas Hulu, dan Sintang. Dari daftar tersebut, dua wilayah yakni Kapuas Hulu dan Sintang mendapat perhatian lebih dengan status Siaga, karena berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
Rabu, 20 Agustus 2025
Memasuki hari terakhir dalam peringatan dini ini, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi masih melanda 11 wilayah. Daerah tersebut meliputi Kabupaten Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kubu Raya, Landak, Mempawah, Sambas, Sanggau, Sekadau, dan Sintang.
BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 17–23 Agustus 2025
Kondisi Angin
Dalam prakiraan tiga hari ini, BMKG juga menegaskan bahwa potensi angin kencang nihil pada periode 18–20 Agustus 2025. Meski demikian, masyarakat tetap diminta berhati-hati, terutama di daerah dengan infrastruktur yang rawan terdampak cuaca ekstrem.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca terbaru, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan maupun di wilayah dengan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Sumber: