Telkom Kalbar Gelar Pelatihan Soft Skill untuk UMKM, Dorong Adaptasi Bisnis Digital

--
Pontianak – Pelatihan soft skill bagi mitra UMKM se-Kalimantan Barat yang berlangsung selama dua hari di ruang INDEX Telkom Pontianak resmi ditutup. Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid, menggabungkan metode daring dan luring, demi menjangkau lebih banyak peserta dari berbagai daerah di Kalbar. Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemberdayaan yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan keterampilan pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan bisnis digital.
Selama pelatihan, para peserta dibekali dengan beragam materi penting seputar manajemen bisnis daring, strategi pemasaran produk, dan pemahaman tentang perilaku konsumen digital. Fokus utama dari pelatihan ini adalah bagaimana pelaku UMKM dapat lebih adaptif terhadap dinamika pasar yang cepat berubah. Ditekankan pula bahwa pelanggan merupakan pusat dari setiap strategi bisnis, sehingga manajemen ekspektasi dan kepuasan konsumen menjadi hal yang tak bisa diabaikan.
Dalam salah satu sesi materi, narasumber menyoroti perubahan perilaku konsumen di era digital. “Realita yang berubah kini menuntut pelaku usaha untuk lebih adaptif. Perhatian konsumen mudah teralihkan, pembeli kini lebih proaktif, dan loyalitas tidak lagi hanya ditentukan oleh kepuasan, tapi juga oleh ulasan pelanggan,” paparnya. Hal ini menunjukkan pentingnya membangun hubungan emosional dan interaktif dengan konsumen agar bisnis tetap relevan dan kompetitif.
Officer TJSL Telkom Kalbar, Agie, turut memberikan wawasan praktis mengenai strategi pemasaran berbasis kebutuhan pasar. Ia menekankan bahwa memiliki banyak konsumen belum tentu menjamin kesuksesan apabila frekuensi pembelian rendah. “Kuncinya bukan hanya menjangkau pasar luas, tapi bagaimana memahami dan melayani kebutuhan spesifik di pasar yang sempit,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa pelaku UMKM harus mampu menjual apa yang dibutuhkan konsumen, bukan hanya apa yang ingin mereka jual. Peserta juga diajak memetakan berbagai kesalahan umum dalam berbisnis, mulai dari produk yang tidak sesuai pasar hingga penggunaan media promosi yang tidak tepat sasaran.
Di akhir kegiatan, pelatihan ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar-UMKM. Kemitraan strategis dinilai mampu memperkuat daya saing, memperluas jaringan pemasaran, serta mempercepat pertumbuhan usaha melalui sinergi antarproduk. Telkom berharap, pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga membuka ruang kerja sama dan inovasi antar pelaku usaha lokal. Dengan bekal yang diperoleh, para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan strategi yang lebih tajam dan efektif dalam menjalankan bisnis mereka secara berkelanjutan.
Sumber: