Backlink
Rentcar MaC

BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 21-27 Mei 2025

BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 21-27 Mei 2025

Rilisan BMKG Kalbar potensi hujan harian seminggu ke depan di Kalimantan Barat-bmkg_kalbar-Instagram

PONTIANAKINFO.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat memperkirakan potensi hujan harian masih akan terjadi di beberapa wilayah Kalbar hingga awal pekan depan, tepatnya Senin, 26 Mei 2025, sebelum cuaca mulai didominasi kondisi cerah.

Berdasarkan data prakiraan cuaca BMKG periode Rabu, 21 Mei hingga Selasa, 27 Mei 2025, hujan berintensitas lebih dari 20 mm/hari diprediksi hanya terjadi di sejumlah wilayah terbatas.

Pada Rabu, 21 Mei 2025, daerah yang diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat adalah Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau, dan Sintang. Namun, pada Kamis dan Jumat (22–23 Mei), BMKG menyatakan tidak ada wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi (nihil).

BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat Seminggu ke Depan, 19-25 Mei 2025

Pada Sabtu, 24 Mei 2025, curah hujan ringan masih mungkin terjadi, tetapi tidak mencakup wilayah dengan intensitas di atas 20 mm/hari. Hanya Sintang yang kembali masuk dalam wilayah hujan sedang pada Minggu, 25 Mei 2025.

Kemudian, Senin, 26 Mei 2025, prakiraan menunjukkan bahwa Kapuas Hulu menjadi satu-satunya daerah yang masih berpotensi mengalami hujan harian di atas 20 mm. Sementara itu, pada Selasa, 27 Mei 2025, BMKG tidak mencatat adanya potensi hujan signifikan di seluruh wilayah Kalbar.

Peta cuaca dari BMKG juga menunjukkan dominasi warna hijau muda dan putih—indikasi hujan ringan dan berawan—terutama di akhir periode prakiraan. Hal ini menandakan bahwa wilayah Kalimantan Barat sedang menuju fase cuaca kering seiring peralihan ke musim kemarau.

BACA JUGA:BMKG Kalimantan Barat Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Tiga Hari ke Depan, 19-21 Mei 2025

BMKG Kalimantan Barat mengimbau masyarakat untuk mulai menyesuaikan aktivitas dengan kondisi cuaca yang cenderung kering, khususnya bagi sektor pertanian dan pengelolaan sumber daya air. Meski demikian, potensi hujan lokal masih dapat terjadi, terutama di daerah perbukitan dan hutan.

BMKG juga meminta masyarakat untuk tetap memperhatikan informasi prakiraan cuaca terbaru dan waspada terhadap perubahan cuaca mendadak yang bisa memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir lokal atau tanah longsor di daerah rawan.

Sumber: