Profil Dessy Arfianto, Sosok di Balik Kontroversi Undian Liga 4 2024/2025

Sosok Dessy Arfianto, Ketua Umum Asprov PSSI DI Yogyakarta periode 2023–2027 sekaligus yang melakukan drawing liga 4 2024/2025 yang diduga dinilai tidak profesional -sportcorner_indonesia-Instagram
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Drawing Liga 4 2025 memicu polemik setelah video proses undian yang disiarkan langsung di kanal YouTube PSSI TV pada Kamis, 10 April 2025 viral dan menuai kontroversi. Dalam video tersebut, momen pengundian Grup N menjadi sorotan netizen karena dinilai janggal. Tangan seorang pengundi terlihat masuk ke bawah meja sebelum mengangkat kertas yang telah terlipat lurus—bukan dari bola undian seperti prosedur semestinya.
Momen tersebut terjadi tiga kali dalam proses menentukan lawan Persewangi Banyuwangi yang akhirnya tergabung dalam Grup N bersama Papua Tengah, Jawa Timur 4, dan Jawa Barat 2. Potongan video tersebut menyebar luas pada Jumat, 11 April 2025 malam dan memunculkan dugaan adanya manipulasi dalam proses undian.
Sosok yang terekam dalam video dan diduga menjadi pengundi tersebut diketahui adalah Dessy Arfianto, Ketua Umum Asprov PSSI DI Yogyakarta periode 2023–2027. Nama Dessy pun langsung menjadi pusat perhatian publik dan pecinta sepak bola Tanah Air.
BACA JUGA:Pasca Video Viral Drawing Liga 4 2025 Picu Polemik, PSSI Angkat Suara
Profil Dessy Arfianto: Tokoh Berpengaruh di Sepak Bola Nasional
Dessy Arfianto bukan sosok baru di dunia sepak bola Indonesia. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Asprov PSSI DI Yogyakarta melalui Kongres Biasa yang digelar di Hotel Ros In pada 6 Mei 2023. Dalam pemilihan tersebut, ia berhasil meraih 17 suara, mengungguli dua pesaing lainnya, Nurmandi dan Endro Sulastomo, yang masing-masing memperoleh lima suara. Calon lain, Sismantoro, memutuskan mundur dari bursa pencalonan.
Dessy Arfianto juga didampingi oleh Daryanto Hadi yang terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Asprov dengan perolehan 18 suara. Selain aktif di ranah Asprov, Dessy juga dipercaya menjabat sebagai Deputi Sekjen PSSI sejak tahun 2020 dan telah berpengalaman sebagai Match Commissioner Liga Indonesia sejak 2010.
Ia juga menjabat sebagai Presiden klub Mataram Utama Manggala FC. Dalam profil LinkedIn pribadinya, Dessy mencantumkan latar belakang pendidikan di Universitas Islam Indonesia (1993–2000). Visi besar yang ia bawa saat mencalonkan diri sebagai Ketua Asprov adalah membawa prestasi sepak bola Yogyakarta ke tingkat nasional.
Namun, keterlibatannya dalam proses drawing Liga 4 yang dianggap tidak transparan ini menjadi catatan tersendiri bagi publik.
PSSI Ambil Tindakan Tegas, Erick Thohir Minta Evaluasi dan Drawing Ulang
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menanggapi cepat kontroversi tersebut. Ia menilai proses pengundian yang dilakukan tidak profesional dan mencederai integritas kompetisi.
“Kami menyesalkan pelaksanaan drawing Liga 4 yang berlangsung secara tidak profesional dan tidak transparan. Jangan pernah main-main dengan kompetisi Liga! Demi menjunjung fair play dan integritas kompetisi, kami mendesak agar dilakukan drawing ulang dengan prosedur yang jelas, adil, dan melibatkan semua pihak terkait,” tegas Erick Thohir dalam pernyataan resminya.
PSSI juga menegaskan bahwa kompetisi Liga 4 merupakan bagian penting dari pembinaan sepak bola nasional. Oleh karena itu, setiap prosesnya harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan transparansi. Federasi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap panitia penyelenggara, termasuk dugaan keterlibatan Dessy Arfianto, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sumber: