Backlink
Rentcar MaC

Pemkab Kubu Raya Gelar Bimtek Manajemen Risiko 2025, Bahas Sinkronisasi Kebijakan Pusat dan Daerah

Pemkab Kubu Raya Gelar Bimtek Manajemen Risiko 2025, Bahas Sinkronisasi Kebijakan Pusat dan Daerah

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya saat melakukan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko pada Kamis, 10 April 2025-Pontianak Disway-Kamera

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, KUBURAYA - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko Tahun 2025 yang berlangsung di Gardenia Spa & Resort, pada Kamis 10 April 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait pentingnya pengelolaan risiko serta mendorong penerapan langkah-langkah preventif dalam pelaksanaan program pemerintah.

Secara garis besar, sosialisasi dan bimtek ini menitikberatkan pada empat hal utama, yaitu memahami manajemen risiko dan pembangunan zona integritas, mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan yang efektif, mengoptimalkan pelaksanaan pengendalian intern, serta meningkatkan indeks kinerja unit-unit pengampu.

BACA JUGA:Bupati Sujiwo Lakukan Inspeksi Puskesmas di Pal Sembilan

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, Rudy M. Harahap, menyampaikan bahwa penerapan manajemen risiko di tingkat pemerintahan daerah sangat penting, terutama dalam menyelaraskan kebijakan nasional dengan komitmen politik lokal.

“Jadi kegiatan ini bagaimana menyelaraskan antara kebijakan Presiden Prabowo yang dinamis dengan janji politiknya kepala daerah pada masa kampanye sebelumnya, yaitu dengan risk management sehingga dua objektif tadi bisa selaras,” jelas Rudy.

BACA JUGA:Sah Jadi Bupati Terpilih, Sujiwo Ajak Masyarakat Kubu Raya Bergandengan Tangan Majukan Daerah

Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Sujiwo, juga menekankan pentingnya pengelolaan risiko agar program pembangunan tidak stagnan. Ia mendorong agar seluruh perangkat daerah tidak ragu mengeksekusi program yang telah dinilai memiliki risiko rendah.

“Bagaimana memanage risiko seminimalis mungkin yang berdampak negatif, jangan ragu melakukan eksekusi program yang telah dinyatakan minim risiko agar tidak stagnan. Sehingga tidak ada istilah no viral no respon,” tutup Sujiwo.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta, khususnya perangkat daerah, mampu menerapkan prinsip manajemen risiko secara konkret dan terintegrasi dalam setiap proses pembangunan di Kubu Raya.

Sumber: