Rentcar MaC
Mau iklan?

Penggunaan Plastik Sekali Pakai Terus Meningkat, Apa Dampaknya pada Lingkungan?

Penggunaan Plastik Sekali Pakai Terus Meningkat, Apa Dampaknya pada Lingkungan?

sampah plastik yang menumpuk-Erwin Irvandi Putra-Pinterest

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan plastik sekali pakai telah menjadi perhatian global karena dampaknya yang merusak lingkungan. Data dari studi yang dilakukan oleh Travis P. Wagner pada tahun 2017, yang dikutip dari Tempo.co, menunjukkan bahwa masyarakat dunia membuang tidak kurang dari 5 triliun sampah kantong plastik setiap tahunnya. Bahkan, secara rata-rata, kantong plastik hanya digunakan selama 12 menit sebelum dibuang.

 

Di Indonesia sendiri, penggunaan plastik sekali pakai tetap menjadi masalah besar. Data dari Making Oceans Plastic Free pada tahun 2017 mencatat bahwa rata-rata terdapat 182,7 miliar kantong plastik yang digunakan di Indonesia setiap tahunnya. Bobot total sampah kantong plastik di Indonesia bahkan mencapai 1.278.900 ton per tahunnya.

BACA JUGA:Legenda Manga, Akira Toriyama, Meninggal Dunia pada Usia 68 Tahun

Peningkatan drastis dalam penggunaan plastik sekali pakai ini memiliki dampak yang serius pada lingkungan. Plastik yang dibuang secara sembarangan dapat mencemari tanah, air, dan udara, mengancam kehidupan makhluk hidup di darat dan di laut, serta merusak ekosistem alami. Selain itu, pembuangan plastik juga berkontribusi terhadap masalah serius seperti perubahan iklim dan kerusakan lingkungan secara keseluruhan.

BACA JUGA:Jokowi di Resepsi KTT ASEAN-Australia: Dorong Diskusi Mobil Listrik dan Transformasi Digital

Untuk mengatasi masalah ini, langkah-langkah konkret dan tindakan kolaboratif dari berbagai pihak diperlukan. Pemerintah, industri, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendorong daur ulang, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Hanya dengan upaya bersama, kita dapat melindungi planet kita dari dampak yang semakin merusak akibat penggunaan plastik sekali pakai yang berlebihan.

Sumber: disway kalbar