Jokowi di Resepsi KTT ASEAN-Australia: Dorong Diskusi Mobil Listrik dan Transformasi Digital

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Presiden RI, Joko Widodo, menghadiri acara resepsi yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dalam Kontferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center (MCEC), Melbourne, Australia, pada hari Selasa.

Menurut informasi yang diterima dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi tiba di ASEAN Leaders' Arrival Hall, MCEC, sekitar pukul 17.05 waktu setempat, dan disambut oleh PM Albanese.

Kemudian, PM Albanese mengundang Presiden Jokowi dan para pemimpin negara lain untuk sesi foto bersama. Terlihat Presiden Jokowi berdiri di antara PM Laos, Sonexay Siphandone, dan Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah.

Setelah itu, PM Albanese, Presiden Jokowi, dan para pemimpin negara lain menyaksikan pertunjukan tradisional masyarakat adat berupa Smoking Ceremony yang disajikan oleh Wurundjeri First Nation Elders.

Setelah pertunjukan tersebut, Presiden Jokowi dan para pemimpin negara lainnya menuju area resepsi yang telah disiapkan.

Dalam KTT Khusus ASEAN-Australia, Presiden Jokowi berencana untuk memperjuangkan pembahasan mengenai mobil listrik dan transformasi digital.

"Banyak hal yang akan kita bahas, seperti kerja sama di bidang kendaraan listrik. Kami akan mendorong agar kerja sama ini dapat direalisasikan secepat mungkin. Selain itu, kami juga akan membahas tentang transformasi digital, karena itu adalah arah yang kami tuju," ujar Jokowi dalam pernyataan pers sebelum keberangkatan ke Australia di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada hari Senin.

Presiden Jokowi juga akan membicarakan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Australia dengan PM Australia, Anthony Albanese. Pembahasan tentang kerja sama pertahanan ini telah dilakukan oleh menteri pertahanan kedua negara sebelumnya.

Dalam resepsi KTT Khusus ASEAN-Australia, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.(*)

Sumber: