Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh, urutan kejadian terjadi pada hari Kamis (2/5) sekitar jam 08. 00 WIB ketika korban dan 14 temannya berangkat dari kamp untuk melakukan geotagging di area 6 bersama dengan tim lainnya.
Sebelum kehilangan kontak sekitar pukul 15. 00 WIB, orang yang terkena dampak masih sempat bertemu dengan tim lainnya di jalur yang bersebelahan menuju arah titik kumpul (lokasi CES), tapi sesuai dengan kesepakatan tim, orang yang terkena dampak tidak muncul hingga ditunggu sampai 1 jam.
Tim Unlam segera memulai pencarian dengan rekan organiknya, yaitu saudara Angga dan Yudha, hingga larut malam. Seorang siswa dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin dilaporkan mengalami kehilangan di daerah Sei Ahas Kapuas.
Pukul 1347Pencarian korban gagal hingga sore hari ketika area pencarian mulai gelap. Tim organik kemudian kembali ke Desa Sei Ahas untuk berkoordinasi dengan tim teknis dan orang-orang adat setempat.
Pada jam 00:30 WIB, 10 orang warga desa dan Tim medis puskesmas melakukan pencarian kembali di lokasi terakhir korban hilang, namun upaya itu tidak berhasil. Akhirnya, tim bersama warga melaporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian dan BPBD Kapuas.
Setelah menerima laporan tersebut, BPBD Kapuas bersama Basarnas Kalteng segera bergerak ke lokasi untuk melakukan operasi pencarian, yang juga didukung oleh tim dari PT Asmin, PHL, dan berbagai pihak PBS lainnya.
Adytia Santoso Darma menghilang setelah menyelesaikan program penanaman pohon bersama PT Asmin dan rekan-rekannya.