PAFI Bengkulu Tengah Tingkatkan Kompetensi Anggota melalui Seminar Kefarmasian
Ilustrasi seorang dokter lagi memeriksa pasien.-Dok. Istimewa-
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Bengkulu Tengah terus berkomitmen dalam meningkatkan kompetensi anggotanya melalui berbagai program edukasi dan pelatihan. Salah satu inisiatif terbaru adalah penyelenggaraan seminar kefarmasian yang diadakan pada awal Desember 2024.
Seminar yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Bengkulu Tengah ini mengangkat tema "Peran Tenaga Teknis Kefarmasian dalam Pelayanan Kesehatan Modern".Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari tenaga teknis kefarmasian, apoteker, serta mahasiswa jurusan farmasi dari berbagai institusi pendidikan di Bengkulu Tengah.
Ketua PAFI Bengkulu Tengah, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peningkatan kompetensi bagi tenaga teknis kefarmasian dalam menghadapi tantangan pelayanan kesehatan yang semakin kompleks. "Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, tenaga teknis kefarmasian dituntut untuk terus mengembangkan diri agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat," ujarnya.
Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya, seminar mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber, sehingga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai materi yang disampaikan. Selain itu, seminar ini juga menjadi ajang bagi para tenaga teknis kefarmasian untuk memperluas jejaring profesional dan berbagi pengalaman antar sesama praktisi.
PAFI Bengkulu Tengah berharap melalui kegiatan seperti ini, anggotanya dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Informasi lebih lanjut mengenai program dan kegiatan PAFI Bengkulu Tengah dapat diakses melalui situs resmi mereka di pafibengkulutengahkab.org.
Dengan komitmen yang kuat dalam pengembangan kompetensi anggotanya, PAFI Bengkulu Tengah berupaya untuk berkontribusi secara signifikan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah, serta memastikan bahwa tenaga teknis kefarmasian mampu menghadapi tantangan di era modern ini.
Sumber: