Cuaca Panas Beserta Kabut Dua Pekan Terakhir Muncul dari 3 Titik Hotspot di Kubu Raya
Titik Karhutla di Sungai Ambawang--
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, KUBU RAYA - Cuaca panas dalam dua pekan terakhir memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar). Setidaknya titik panas diamati di tiga kecamatan, yaitu Sungai kakap, Sungai Raya dan Rasau Jaya hingga Jumat malam (26/7/2024).
Sebelumnya, Desa Punggur, Kecamatan Sungai Kakap menjadi titik utama bermulanya asap yang meng-kabut di area Kubu Raya hingga Kota Pontianak, yang kemudian di susul di hotspot Desa RASAU Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya.
Beberapa hari terakhir, wilayah Kubu Raya dan Kota Pontianak kembali diselimuti kabut asap hingga malam hari, setelah muncul hotspot dari titik lokasi anyar pembakaran hutan dan lahan di Sungai Ambawang dan Arang Limbung, di mana hal ini cukup mengganggu aktivitas berikut kesehatan masyarakat setelah BPBD menetapkan edaran waspada.
Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, Daniel, mengatakan kebakaran tersebut membakar lahan yang cukup luas di wilayah Sekunder C Kecamatan Rasau Jaya. Dia menjelaskan bahwa tanah yang terbakar memiliki struktur tanah yang ditumbuhi semak.
"Telah dilakukan upaya memadamkan api BPBD untuk bergabung dengan TNI dan Polri, serta kelompok lainnya," ujar Daniel dalam keterangannya, Jumat malam (26/7/2024) sore.
Meningkatnya jumlah hotspot di Kubu Raya khususnya di tengah minimnya akses air di lokasi kebakaran lahan, BPBD Kalbar telah mengusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk dilakukan water bombing di lokasi karhutla yang minim akses air.
Kendalanya, api yang membakar lahan belum sepenuhnya padam. Petugas masih berjuang untuk memadamkan api. Selain karena kesulitan mendapatkan air, adalah juga kesulitan akan kencangnya angin yang menghembus di area lokasi.
"Karena itu, hari ini tim kembali ke lokasi untuk memadamkan," jelasnya.
Menurut Daniel, kebakaran lahan ini berpotensi menyebar. Ini karena cuaca panas dan angin kencang.
"Dikhawatirkan hal ini bisa menyebar ke beberapa kawasan perumahan atau lokasi, karena angin cukup kencang yang membuat api susah dipadamkan," katanya.
Petugas di lapangan sekarang fokus pengamanan penyebaran api agar tidak menembus komplek perumahan. Karena api mulai menyebar ke bibir pemukiman.
"Kami mengamankan rumah-rumah warga yang terancam akan diserang oleh api," katanya.
Daniel juga menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membakar lahan secara sembarangan, termasuk membakar sampah yang harus diawasi ketat.
Sumber: disway kalbar