Rentcar MaC
Mau iklan?

Menghubungkan Budaya Lewat Kata, Puisi Lokal Me-Nasional.

Menghubungkan Budaya Lewat Kata, Puisi Lokal Me-Nasional.

Puisi Lokal Me-Nasional--

PONTIANAK DISWAY – Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) cawangan Sarawak baru-baru ini menjadi tuan rumah acara kesusasteraan yang istimewa, dengan penampilan puisi karya penyair asal Kayong, Kalimantan Barat. Acara ini menjadi wadah bagi penyair dari Kayong untuk mempersembahkan karya-karya mereka kepada audiens Malaysia, sekaligus mempererat hubungan budaya antara dua wilayah yang bertetangga.

Acara yang berlangsung di Sarawak ini menampilkan beragam puisi yang mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Kayong. Penyair asal Kayong, dengan latar belakang budaya yang unik, membawa perspektif segar dan suara otentik ke pentas sastra Malaysia. Mereka menggunakan bahasa sebagai alat untuk menjembatani perbedaan dan memperkuat persamaan di antara komunitas.

Dalam foto tersebut, seorang pegawai DBP Sarawak, Jumadi, berdiri dengan penuh kebanggaan di samping banner acara. Keberadaan DBP Sarawak sebagai tuan rumah menunjukkan komitmen mereka dalam mempromosikan bahasa dan sastra, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dalam lingkup regional.

Jumadi yang menghadiri undangan dari Dewan Bahasa dan Pustaka Cawangan Sarawak Malaysia tersebut, merupakan perwakilan dari Kayong Utara, Kalimantan Barat, Indonesia.

“Saya hadir sebagai salah seorang peserta yang ikut memberikan pertunjukan puisi,” terang Jumadi.

Adapun puisi yang dibawakan Jumadi berjudul "Nirwana". Puisi tersebut menceritakan proses manusia untuk meraih kebahagiaan sejati, harus senantiasa bersikap baik dengan sesama, berbuat baik dengan alam dan lingkungan. Dengan begitu, kelak ketika dia mati, yang maha pencipta akan menempatkannya ke Surga.

“Puisi ini karya sendiri, karena temanya etnik, saya padukan dengan bahasa Jawa,” tuturnya

Puisi-puisi yang ditampilkan dalam acara ini mengangkat berbagai tema, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga keindahan alam dan perjuangan sosial. Melalui puisi, penyair Kayong berhasil menyampaikan pesan-pesan mendalam yang menggugah perasaan dan menginspirasi pemikiran. Penampilan mereka mendapat sambutan hangat dari penonton, yang terpesona oleh kekuatan kata-kata dan keindahan ekspresi budaya.

Selain mempersembahkan puisi, acara ini juga menjadi ajang diskusi dan berbagi pengalaman antara penyair Kayong dan penulis serta pecinta sastra di Sarawak. Pertukaran ide dan gagasan ini diharapkan dapat memperkaya kedua belah pihak dan membuka jalan bagi kolaborasi di masa depan.

Dengan adanya acara ini, DBP Sarawak menunjukkan bahwa bahasa dan sastra adalah alat yang kuat untuk mempererat hubungan antarbangsa. Inisiatif ini tidak hanya memperkaya khazanah sastra kedua wilayah, tetapi juga memperkuat ikatan budaya dan persahabatan antara masyarakat Kayong dan Sarawak.

Melalui kolaborasi seperti ini, diharapkan bahwa puisi dan karya sastra lainnya akan terus berkembang dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan bahasa serta budaya mereka. DBP Sarawak, bersama-sama dengan para penyair dan penulis dari berbagai daerah, berperan penting dalam memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan relevan di tengah dinamika zaman.

Sumber: warta.pontianak