Atasi Krisis Beras Akibat El Nino, Pemerintah Gandeng China Kembangkan Konsep Food Estate di Kalimantan
Transisi kekuasaan menjadi tantangan untuk program-program pertanian --
PONTIANAKINFO.DISWAY.ID - Rencana Indonesia untuk bekerja sama dengan China dalam pengembangan lahan pertanian seluas satu juta hektare di Kalimantan dianggap tidak dapat diwujudkan dan hanya akan mengulangi kegagalan yang terus terjadi selama tiga dekade terakhir sejak pemerintahan Presiden Soeharto.
Hal ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan ketersediaan beras di Indonesia, terutama karena negara sering bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Meskipun demikian, jika pertanian lahan basah yang dimaksud merupakan bagian dari rencana food estate pemerintah, ahli-ahli khawatir akan keberhasilannya.
Selain itu, dalam kurun waktu tiga puluh tahun terakhir, beberapa program lumbung pangan telah digulirkan di Indonesia oleh beberapa kepala negara yang berbeda dan akhirnya tidak berhasil.
BACA JUGA:Angka Kematian Akibat DBD Terus Meningkat, Pertengahan Tahun Kemenkes Berencana Melaunching Vaksin
Pada tahun 1985-1986, Indonesia di bawah kepemimpinan presiden yang otoriter, Soeharto, berhasil mencapai kemandirian pangan sehingga tidak perlu lagi mengimpor beras.
Sumber: disway kalbar