Asal-usul Produksi Bahan Panganan Terasi, Ekplorasi Rasa Ciptaan Penduduk Cirebon Kuno

Katanya, Terasi berasal dari kata "Asih" yang berarti didambakan oleh Raja. Dulu, perbedaan antara hidangan para Bangsawan atau Raja dengan masyarakat biasa terletak pada keberadaan Terasi dalam masakannya.

 

Trasi pada waktu itu dijual dengan harga yang tinggi, karena digunakan untuk masakan para bangsawan.

 

Dalam kisah lain, Ketika Raja Cakra Ningrat dari Kerajaan Rajagaluh sedang makan di Meja Makan, tiba-tiba ia merasa makanan yang disajikan sangat tidak enak, sehingga ia akhirnya memuntahkannya.

 

Setelah menanyakan kepada pelayan dan koki, ternyata makanan yang disajikan tersebut tidak mengandung terasi. Ketika Sang Raja bertanya mengapa, patihnya menjawab bahwa Cirebon telah berhenti mengirimkan Upeti Trasi. Cirebon telah mengumumkan kemandiriannya sebagai wilayah baru.

 

Kemudian menjadi bukti bahwa Keraton Cirebon dimulai dari saat penghentian pengiriman pajak Trasi, Petis, dan Garam ke Hindia Belanda. Pada tahun 1482, kejadian ini dicatat terjadi.

Sumber: disway kalbar