Pemkot Singkawang Tegas Larang Pungli dalam Kegiatan Perpisahan Sekolah

Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie dalam kegiatan sosialisasi mengenai larangan praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi dalam kegiatan perpisahan siswa-Media Center Singkawang-dokumen istimewa
PONTIANAKINFO.COM, SINGKAWANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang mengambil langkah tegas dalam menangani praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi dalam kegiatan perpisahan siswa. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemkot memanggil seluruh Kepala Sekolah tingkat TK, SD, dan SMP ke Aula Kartini pada Kamis, 22 Mei 2025, untuk mendengarkan arahan langsung dari Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
Langkah ini diambil menyusul laporan masyarakat yang mengeluhkan adanya pungutan biaya tinggi kepada orang tua siswa menjelang kegiatan perpisahan sekolah. Tjhai Chui Mie menyampaikan peringatan keras dalam pertemuan tersebut.
“Pertama saya dapat laporan adanya pungli biaya dalam kegiatan perpisahan anak sekolah, makanya kita adakan pertemuan hari ini. Kita imbau para Kepala Sekolah untuk tidak ada lagi pungutan-pungutan di luar yang sudah ada dari pemerintah,” tegas Tjhai Chui Mie.
BACA JUGA:Polres Singkawang Amankan 3 Pelaku Penculikan dan Penganiayaan
Ia menekankan bahwa dunia pendidikan harus fokus pada peningkatan mutu dan kedisiplinan, bukan pada kegiatan seremonial yang membebani orang tua siswa.
“Sekarang saatnya memperhatikan kualitas dan disiplin sekolah dalam menjalankan program pemerintah pusat,” ujarnya.
Selain melarang pungutan liar, Wali Kota juga meminta para pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, agar siswa merasa betah di sekolah dan lebih semangat dalam mengikuti pelajaran.
BACA JUGA:Anggota DPRD Kota Singkawang Divonis 12 Tahun Penjara dalam Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur
“Kita minta Kepala Sekolah dan dewan guru menciptakan suasana yang membuat siswa senang bersekolah. Hingga ketika sehari tak masuk, mereka merasa ada yang kurang,” katanya.
Lebih lanjut, Tjhai Chui Mie mendorong sekolah untuk menyediakan kegiatan positif dan kreatif agar waktu luang siswa dapat dimanfaatkan dengan baik. Pemerintah juga akan memberikan perhatian lebih pada kondisi fisik sekolah.
“Kami tak ingin ada sekolah yang rusak. Halaman dan jalan sekolah yang rusak akan kita perbaiki, karena kenyamanan lingkungan juga menentukan semangat belajar siswa,” tutup Wali Kota.
Sumber: