Dalam perencanaan ini, pihaknya menemukan banyak PR yang harus diselesaikan sepeti akses menuju lahan pembangunan yang dinilai sulit akibat padatnya rumah warga yang berdiri di atas bantaran Sungai Mahakam.
Oleh karena itu, menurut penjelasan Andi Harun, harus dilakukan pembebasan lahan dan. Lantaran lokasi pembangunan pelabuhan penumpang ini sangat strategis karena bersebelahan langsung dengan Pelabuhan Samudera Palaran yang sedang didirikan.
"Dua alternatif pembebasan lahan, pembebasan lahan milik masyarakat sekitar atau pembebasan lahan milik pribadi Pak Abun. Tapi kendala lainnya saat di lapangan kita tidak bisa langsung ke lokasi pelabuhan penumpang itu. Kita harus turun karena akses jalannya sangat sempit, makanya harus ada pembebasan lahan," tegas beliau
Tak hanya sampai di situ saja, jika sudah melakukan pembebasan lahan, pihaknya juga perlu melakukan desain ulang dengan konstruksi pelabuhan yang luas berdimensi dalam jangka panjang yang hanya mampu bertahan 5 hingga 10 tahun ke depan, yang tentunya akan membutuhkan anggaran baru lagi.
"Sehingga alternatifnya nanti akan dimulai dengan tahap pertama sambil dipetakan. Kalau bisa dari akses jalan bisa langsung ke arah existing PT Pelabuhan Samudera Palaran, sehingga terkoneksi," jelasnya ketika menutup.