Rute Laut Merah Kacau: Kapan Beralih ke Air Freight untuk Ekspor?
--
Belakangan rute Red Sea/Suez masih naik turun. Kapal banyak yang muter jauh, jadwal molor, dan biaya bisa berubah cepat. Kalau bisnis kamu bergantung pada pengiriman luar negeri, wajar kok kalau jadi was-was. Pertanyaannya: kapan perlu switch ke air freight, dan kapan tetap aman di ocean?
Kapan Perlu Pindah ke Air Freight
- Deadline non-nego
Launch produk, pameran, atau kontrak dengan penalti. Kalau telat = rugi, udara biasanya paling masuk akal.
- Barang high-value / high margin
Selisih biaya udara bisa “ketutup” oleh profit yang terselamatkan.
- Risiko stockout
Stok menipis, toko online/offline bakal kosong kalau nunggu kapal. Udara menjaga rak tetap terisi.
- Produk sensitif waktu
Sampel kampanye, suku cadang urgent, dokumen legal, atau batch kosmetik yang harus live minggu ini.
- Tracking laut stagnan 48–72 jam
Kalau status mentok di hub krusial, pertimbangkan split: SKU terlaris via air, sisanya tetap ocean.
- Pelanggan tak toleran keterlambatan
B2B buyer tertentu menuntut service level ketat. Udara = ketepatan yang lebih stabil.
Kapan Masih Aman di Ocean
- Barang low urgency dan volume besar.
Sumber:

