Sejarah & Intrik di Keraton, Mengenang Kesultanan Banjar di Masa Jayanya
--
Saat penentuan pewaris takhta oleh Maharaja Sukarama, Raden Samudera masih terlalu muda untuk menempati posisi tersebut, sehingga para putra Maharaja Sukarama mengambil alih kedudukan sebagai raja.
Raja Sukarama memiliki tiga anak laki-laki yaitu Putra Mahkota Mangkubumi, Putra Mahkota Tumenggung, dan Putra Mahkota Bagalung. Ketika Pangeran Mangkubumi naik ke tahtanya sebagai Raja Negara Daha, hal ini mengancam posisi Raden Samudera.
Dengan pengasuhnya, mereka melarikan diri ke arah bawah Sungai Barito. Setelah mengetahui bahwa Raden Samudera melarikan diri, Pangeran Mangkubumi segera melacak keberadaannya.
Raden Samudera dan para pengikutnya berpura-pura menjadi nelayan namun akhirnya terungkap identitas mereka oleh Patih Masih. Patih Masih adalah salah satu dari Kerajaan Bandar Masih.
Patih tetap memberi saran kepada Raden Samudera untuk memohon pertolongan dari Kerajaan Demak karena angkatan laut Kerajaan Bandar masih belum cukup kuat. Raden Samudera dan rombongannya kemudian berangkat menuju Kerajaan Demak.
Dalam buku Runtuhnya Kekuasaan Hindu-Jawa dan Munculnya Negara-Negara Islam di Nusantara karya Slamet Muljana, disebutkan bahwa Raden Samudera kembali ke Kerajaan Bandar dengan membawa puluhan ribu prajurit dan ribuan armada.
Pada waktu itu, Pangeran Tumenggung yang juga menjadi Raja Negara Daha memimpin serangan terhadap Kerajaan Negara Daha menggantikan Pangeran Mangkubumi. Dengan dukungan dari Kesultanan Demak, serangan yang dilancarkan oleh Kerajaan Negara Daha berhasil dicegah.
Sumber: disway kalbar