Melestarikan Tradisi Meriam Karbit di Tengah Kesulitan Biaya dan Bahan Baku

Permainan Meriam Karbit menjadi tradisi dan daya tarik setiap menyambut Idulfitri di Kota Pontianak. Meriam Karbit telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada tahun 2016-Pontianak Disway-dokumen istimewa
BACA JUGA:Pontianak Barat Jadi Penutup Pasar Murah, Warga Antusias Berbelanja
“Kegiatan ini akan dilaksanakan pada malam takbiran, menyesuaikan keputusan pemerintah terkait penetapan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah,” tuturnya.
Meriam karbit sendiri sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh kementerian. Oleh sebab itu, melalui eksebisi meriam karbit ini sebagai wujud pelestarian tradisi yang sudah ada sejak dahulu kala.
“Tradisi ini merupakan satu-satunya yang kita tahu di Indonesia, bahkan mungkin di dunia," kata Sri.
Meski demikian, Sri mengakui bahwa jumlah peserta Eksibisi Meriam Karbit semakin berkurang setiap tahunnya. Hal ini disebabkan biaya pembuatan Meriam Karbit yang cukup besar. Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berencana mengadakan program ‘Bapak Angkat’ atau ‘Bapak Asuh’ bagi kelompok-kelompok penyelenggara.
BACA JUGA:Pontianak Barat Jadi Penutup Pasar Murah, Warga Antusias Berbelanja
Eksebisi ini rencananya akan dihadiri oleh para pejabat Pemerintah Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat. Sri bilang masyarakat atau pengunjung dapat menyaksikan atraksi Meriam Karbit tidak hanya pada tanggal 30 Maret, tetapi hingga 30 hari ke depan.
"Masyarakat bahkan bisa mencoba menyulut Meriam Karbit dengan mengganti biaya karbit yang dikeluarkan, mengingat harga karbit semakin tahun semakin naik," harapnya.
Sumber: