Mengenal Fenomena La Nina: Pengertian, Dampak bagi Indonesia dan Imbauan BMKG
Gambaran cuaca mendung--Pinterest
Dampak La Nina bagi Indonesia
Bagi Indonesia, La Nina berdampak besar pada pola curah hujan musiman. Selama periode Juni–Juli–Agustus (JJA), La Niña biasanya menyebabkan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Pada September–Oktober–November (SON), curah hujan meningkat di wilayah tengah hingga timur, sementara pada Desember–Februari (DJF) dan Maret–Mei (MAM), peningkatan lebih terasa di wilayah timur Indonesia.
Menurut BMKG, curah hujan selama La Nina bisa naik 20–40% dibandingkan kondisi normal, bahkan di beberapa wilayah bisa lebih dari itu. Dampaknya, potensi banjir, tanah longsor, dan genangan air meningkat, terutama di daerah rawan bencana.
BACA JUGA:BMKG Rilis Potensi Hujan Harian di Kalimantan Barat 8–14 November 2025
Namun, La Nina juga membawa manfaat positif bagi sektor pertanian, perikanan, dan sumber daya air, karena ketersediaan air meningkat. Fenomena ini merupakan bagian dari dinamika alami iklim global yang memengaruhi berbagai sektor kehidupan.
Dengan adanya potensi La Nina lemah pada akhir 2025, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan selalu memperbarui informasi resmi dari BMKG.
Sumber:




