Emehdeyeh Beri Ruang Untuk Penggiat Seni Kalbar, Hadirkan Seniman Beberapa Bidang Seni Kontemporer

Senin 30-09-2024,21:45 WIB
Reporter : Siti Abnur Kamala
Editor : Tim Redaksi

PONTIANAKINFO.DISWAY.ID, PONTIANAK - Masyarakat khususnya penggiat seni kontemporer pada era digital sekarang dengan mudah terpengaruhi oleh modernisasi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga untuk sebagian masyarakat seni terlihat susah dalam mengekspresikan dan memperbaharui seni tersebut sehingga dengan mudahnya terbawa arus globalisasi dan menghilangkan warisan budaya dan tradisi khas daerah tertentu. 

 

Hal itu menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi para penggiat seni agar dapat menyelaraskan dan mewadahkan suatu individu serta kumpulan, sehingga hal tersebut memiliki manfaat untuk menjelajahi berbagai macam konsep, ide, dan teknologi yang berguna bagi kehidupan seni khususnya di Kota Pontianak. 

 

Di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak kata seni masih terkategorikan hal yang asing dan dipandang sebelah mata. Kurangnya integritas terhadap keseimbangan antara seni tradisi dan seni modern khususnya kontemporer yang membuat hal tersebut menjadi sebuah kesenjangan antara tradisi khas daerah dan inovasi modern. 

 

BACA JUGA:Pegiat Medsos Gelar Event Inspiratif di Pontianak, Norsan-Krisantus : Ajak Generasi Muda jadi Pemilih Cerdas

 

Sadri Rahmad (26), seorang pembina kegiatan seminar memori tradisi yang berjudul Meretas Batas Dalam Seni Kontemporer Kalimantan Barat yang memberikan wadah untuk para pelaku seni di Kota Pontianak dalam memberikan produktivitas dan pembaharuan yang berguna untuk memaksimalkan kesenian khususnya kontemporer di Kalimantan Barat sehingga lebih mengikuti arus perkembangan era di zaman sekarang. 

 

Tak hanya dirinya yang andil dalam seminar tersebut, ia turut serta mengundang beberapa penggiat seni dari beberapa bidang seperti seni rupa, seni musik, dan seni teater. Banyak pembahasan menarik dan berbobot yang bisa diangkat dari narasumber-narasumber sehingga berpotensi besar dalam memperkenalkan arti sebuah seni khususnya kontemporer. 

 

“Mungkin bagi sebagian masyarakat yang merasa masih kurang pengetahuan akan makna sebuah seni, kalo bicara tentang kritik dan menelaah sebuah karya itu balik lagi kesenimannya apakah dia bisa menjelaskan secara lugas dan ringan agar mudah dimengerti,” tutur Zakaria Pangaribuan yang merupakan seorang seniman lukis sekaligus salah satu Founder Kolektif Emehdeyeh. 

 

Menurut Zaka, edukasi terhadap seni sangat penting terutama kajian-kajian yang berpeluang penting dalam kebudayaan dan meningkatkan kapasitas masyarakat akan seni terutama penunjang kurikulum sekolah. Zaka sendiri merupakan seniman yang begelut cukup lama didunia seni rupa terutama seni lukis. 

 

BACA JUGA:  Resmi Dilantik! Berikut 45 Anggota DPRD Kubu Raya Disumpah Atas Nama Rakyat

 

Tidak hanya Zaka, adapun Ozzy Yunana selaku pelaku teater Kalimantan Barat yang juga menjadi salah satu narasumber yang berkesempatan naik panggung pada kegiatan yang diselenggarakan Sabtu, 28 September 2024.

 

“Kalau kita melihat dari ciri-ciri seni kontemporer sendiri ya seperti kita lihat, tidak memiliki sekat. Artinya dalam penerapan seni kontemporer terutama teater itu ibarat sebuah laboratorium yang dimana kita dapat mengeksplorasi dan menggali hal hal yang bisa kita tampilkan diatas panggung,” ujar Ozzy saat diwawancarai oleh tim PontianakInfo.disway.id 

 

Menurut Zaka dan Ozzy, wadah seni di Kalbar khususnya Kota Pontianak sangat subjektif jika melihat ruang dari secara fisik hal itu tentu sah membuat orang susah untuk berkembang, namun kembali lagi hal tersebut harus dilihat juga dari kreativitas masyarakatnya. Di manapun itu, seni dapat diimplementasi baik ditepi jalan, pasar dan tempat lainnya sehingga kreativitas masyarakat terutama anak muda dapat berkembang dengan sangat maksimal. 

 

Meretas Batas Seni juga menjadi upaya untuk memotivasi dan menghadirkan ruang-ruang kreatif, inovatif, dan kekinian di era modernisasi. Munculnya gagasan baru dan dapat menghasilkan gagasan seni untuk memperkaya warisan budaya Kalimantan Barat. 

 

“Saya berharap seminar ini dapat terus berkelanjutan. Sehingga menjadi wadah untuk masyarakat sebagai bahan diskusi di setiap komunitas dan kelompok. Sehingga secara tidak langsung hal tersebut akan bertumbuh dan semakin besar,” tutup Ozzy.

Kategori :