Istri Meninggal Sehabis Malapraktik Perawatan Gigi, Infeksi Menjalar Hingga Sulit untuk Bernafas

Kamis 09-05-2024,09:46 WIB
Reporter : Anggik Juliannur Nugroho

 

Saat bertemu di lokasi bisnisnya di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Davin bercerita tentang pengalamannya merawat sang istri selama ini di Jalan Raya Ngawi-Solo.

 

Pada tanggal 28 Desember yang lalu, istri saya memutuskan untuk mencabut gigi bungsu. Davin mengatakan bahwa sebelumnya merasa sakit kepala, kami memutuskan untuk mencari pertolongan di Klinik Gigi Walikukun untuk berkonsultasi tentang masalah tersebut," tuturnya pada hari Rabu (8/5/2024).

 

Pada saat yang sama, mereka mengikuti instruksi dari dokter gigi untuk melakukan foto rontgen di Rumah Sakit Sarila Husada Sragen. Selanjutnya, hasilnya segera diantarkan kembali ke klinik tersebut.

 

Hasil rontgen gigi menunjukkan bahwa gigi bungsu miring ke kiri dan posisinya paling belakang. Oleh sebab itu, kami memutuskan untuk mengikuti saran dokter untuk menarik gigi bungsu. Setelah gigi saya dicabut, dokter gigi memberitahu saya bahwa kliniknya akan libur sampai tanggal 3 Januari," ujar Davin.

 

Davin menyarankan untuk melakukan pemeriksaan di RS Sarila Husada Sragen setelah mencabut gigi bungsu, demi mencegah timbulnya masalah yang tidak diinginkan.

 

Seiring berlalunya waktu, Nira mengalami pembengkakan di area gigi belakang pada akhir bulan Desember tahun lalu.

 

"Kami kemudian berkonsultasi di Rumah Sakit Panti Waluyo Solo. Kami memeriksa tanda-tanda peradangan tenggorokan selain pembengkakan. Setelah perawatan selesai, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember,” kata Davin.

 

Selama proses pengobatan di luar rumah sakit, Davin menyadari bahwa Nira tidak mengalami perkembangan yang berarti. Akhirnya, pada tanggal 1 Januari, ia dibawa ke Rumah Sakit JIH Solo.

Kategori :