PONTIANAKINFO.COM, PONTIANAK - Dalam upaya memperkuat kapasitas aparatur sipil negara (ASN) dalam pengelolaan inovasi daerah, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kota Pontianak melalui Klinik Inovasi menggelar kegiatan Pontianak Innovators Academy (PIA). Agenda tahun ini fokus pada pelatihan penulisan proposal inovasi dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Plt Kepala BAPPERIDA Pontianak, Sidig Handanu Widoyono menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian untuk mendukung iklim inovasi kota. Apalagi Pontianak telah ditetapkan sebagai Kota Sangat Inovatif oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Dari evaluasi yang kami lakukan, kualitas proposal masih menjadi tantangan utama. Banyak inovasi yang sebenarnya baik dan berdampak, tetapi tidak tergambarkan dengan jelas dalam dokumen proposal,” ujar Sidig Handanu.
BACA JUGA:MTQ Ke-33 Pontianak Tenggara Ditutup, Bahasan Ajak Masyarakat Amalkan Al Quran dalam Kehidupan
Menurutnya, proposal inovasi berfungsi sebagai jendela yang menunjukkan sejauh mana sebuah ide dapat menjawab persoalan masyarakat dan berkontribusi pada tata kelola yang lebih baik. Karena itu, kemampuan menyusun proposal bukan hanya keterampilan administratif, melainkan bagian dari strategi komunikasi dan keberlanjutan inovasi.
Plt Kepala Bidang Riset dan Inovasi BAPPERIDA Kota Pontianak, Eko Prihandono menambahkan dengan berkembangnya teknologi AI, BAPPERIDA melihat peluang baru dalam mendampingi ASN agar dapat menyusun proposal secara lebih efektif. Selain itu, pemanfaatan AI di sini dapat dikembangkan untuk pekerjaan harian, melalui pemahaman kerangka kerja yang mendalam.
“Pemanfaatan AI ini tidak hanya untuk penulisan proposal inovasi, tapi juga diaplikasikan dalam pekerjaan harian,” tambah Eko.
BACA JUGA:Wali Kota Pontianak Lantik 14 Kepala Sekolah dan 164 PPPK, Dorong Inovasi dan Kinerja Cepat
Kegiatan Pontianak Innovators Academy dirancang tidak hanya sebagai pelatihan teknis, tetapi juga sebagai wadah berbagi pengalaman dan praktik baik antarunit kerja. Program yang bekerja sama dengan Inkubator Bisnis Teknologi Untan ini, memfasilitasi peserta untuk menyusun draft proposal inovasi yang siap digunakan dalam berbagai ajang, baik di tingkat kota maupun nasional.
Eko menambahkan, peningkatan kapasitas ASN dalam memanfaatkan teknologi adalah kunci untuk menjaga daya saing Kota Pontianak dalam peta inovasi daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap inovasi yang lahir di lingkungan pemerintah kota dapat terdokumentasi dengan baik, tersampaikan dengan efektif, dan berpeluang untuk direplikasi lebih luas,” pungkasnya.